Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Membangun citra diri positif untuk dapat mencintai Allah dan sesama


Sketsa Iman - 17 Maret 2023 

Bacaan I : Hos 14:2-10

Mzm Tanggapan : Mzm 81:6c.-8a.8bc-9.10-11ab.14.17

Bacaan Injil : Mrk 12:28b - 34

Renunagn : 

Injil hari ini berbicara tentang satu topik yang paling menarik dan yang perlu di pelihara setiap saat oleh semua pengikut Kristus, yaitu cinta kasih. Kekuatan dari cinta kasih begitu besar, ia dapat mengubah dunia dan membuatnya menjadi tempat yang lebih baik bagi semua orang. Adalah kasih yang besar dari Allah yang menyebabkan Yesus lahir ke dunia, Putera Allah yang mau hadir untuk kita semua agar kita bisa dibebas-merdekakan dari belenggu dosa - dosa dan maut. 

Oleh Kristus dan kasihNya, kita memperoleh keselamatan kekal, dan kita semua diangkat menjadi anak-anak Allah. Dan oleh karena kita adalah anak - anak Allah maka kita wajib berbakti kepada Allah Bapa di Surga, denagn menerapkan hukum cinta kasih itu sendiri. 

Kita diajak untuk mengasihi Allah dengan segenap hati, jiwa , akal budi dan kekuatan. Lalu kemudian dilanjutkan dengan mengasihi sesama kita seperti diri kita sendiri. Jika demikian, kita tidak jauh dari Kerajaan Allah! Jadi jalan untuk mengasihi Allah dapat dilakukan dengan mengasihi sesama. 

Menjadi pertanyaan menarik tentang ukuran mengasihi sesama dilihat dari bagaimana kita mengasihi diri sendiri. Biasanya ini dikaitkan dengan perlakuan dan tutur kata yang kita harapkan diberikan orang lain kepada kita : semua yang baik, menyenangkan, positif. Ini ada kaitan juga dengan citra diri yang biasanya agak berbeda dari pandangan diatas. 

Jika diminta, kita ternyata seringkali lebih mudah untuk menunjukkan kelemahan-kelemahan kita daripada kelebihan - kelebihan kita. Kita biasanya cukup keras terhadap diri sendiri, bahkan tidak yakin bahwa kita mampu. Kita bahkan tak jarang menganggap diri kita lebih buruk dari orang lain, kurang pintar, dll. 

Maka kitapun ternyata harus memperhatikan citra diri kita dan mengasihi diri sendiri. Baru kemudian setelahnya, kita mengasihi orang lain yang dapat membawa kita untuk mengasihi Allah. Kita bisa memulai dengan meningkatkan rasa syukur atas semua hal yang telah diberikan Allah dan mau berusaha untuk menjadi pribadi yang lebih baik dari waktu ke waktu. 

Doa : 

Allah, Bapa kami yang ada di Surga, Engkau menciptakan kami menurut gambaranMu dan juga memberikan kemampuan untuk dapat mencintai Engkau dengan segenap hati, jiwa, kekuatan dan akal budi kami. Kamipun juga boleh belajar untuk terus berkembang, menjadi pribadi yang lebih baik. Kami mohon,curahkanlah rahmatMu ke dalam hati dan pikiran kami agar kami memiliki citra diri yang baik, sehingga kami juga mampu mencintai sesama kami dan akhirnya juga mengasihi Engkau dengan sungguh-sungguh. Bentuklah, ubahlah kami menjadi pribadi yang sesuai dengan kehendak dan rencanaMu.  Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teladan Kemuridan

Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah. Ketika hari siang, Ia memanggil murid - muridNya kepadaNya, lalu memilih dari antara mereka dua belas orang, yang disebutNya rasul : Simon yang juga diberiNya nama Petrus, dan Andreas saudara Simon, Yakobus dan Yohanes, Filipus dan Bartolomeus, Matius dan Tomas, Yakobus anak Alfeus, dan Simon yang disebut orang Zelot, Yudas anak Yakobus, dan Yudas Iskariot yang kemudian menjadi pengkhianat.  Lalu Ia turun dengan mereka dan berhenti pada suatu tempat yang datar: di situ berkumpul sejumlah besar dari murid-muridNya dan banyak orang lain yang datang dari seluruh Yudea dan dari Yerusalem dan dari daerah pantai Tirus dan Sidon. (Luk 6 : 12 - 19) Bacaan 1 : Ef 2 : 19 - 22 Bacaan 2 : Luk 6 : 12 - 19 29 Oktober 2017 - Teladan Kemuridan Injil mengisahkan bagaimana Yesus memilih keduabelas para rasul yang akan mendampingi Dia mewartakan kerajaan Surga. Setelah Yesus mengumpulkan sekian ba...

Sketsa Iman - Kristus adalah patokan hidup yang sejati

Sketsa Iman - 26 April 2021    Akulah pintu ; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.  (Yoh 10 : 9) Bacaan : Kis 11:1-18  |  Yoh 10:1-10 Renungan :  Kemarin, kita memperingati bersama hari Minggu Panggilan sekaligus hari yang memperingati dan merenungkan Kristus sang gembala yang baik. Hari ini, pembicaraan kita juga berbicara tentang domba - domba dan gembala, bedanya Yesus membuat penekanan yang lain. Dalam perumpamaanNya, Yesus mengibaratkan diri sebagai "pintu" menuju kawanan domba.  Ia mengilustrasikan dengan sangat tepat bagaimana kondisinya jika ada perampok atau pencuri yang masuk, tentu tidak melalui pintu tetapi memanjat tembok. Adapun suara dari perampok atau pencuri ini tidak akan dikenal oleh domba - domba sejati. Justru domba - domba ini akan mengenal dan tahu suara khas dari sang gembala.  Kristus adalah juruselamat dunia, dan juga perantara antara kita dengan Bapa yan...

Sketsa Iman - Menimba rahmat pada Yesus yang ditinggikan

Sketsa Iman, 9 April 2019 Bacaan 1 : Bil 21:4-9 Bacaan Injil : Yoh 8:21-30 8:21 Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak: "Aku akan pergi dan kamu akan mencari Aku tetapi kamu akan mati dalam dosamu. Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang." 8:22 Maka kata orang-orang Yahudi itu: "Apakah Ia mau bunuh diri dan karena itu dikatakan-Nya: Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang?" 8:23 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini. 8:24 Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu."8:25 Maka kata mereka kepada-Nya: "Siapakah Engkau?" Jawab Yesus kepada mereka: "Apakah gunanya lagi Aku berbicara dengan kamu? 8:26 Banyak yang harus Kukatakan dan Kuhakimi tentang kamu; akan tetapi Dia, yang mengutus Aku, adalah benar, dan apa yang Kudengar dari pad...

Sketsa Iman - Berilah kesempatan kedua

Sketsa Iman, 6 Maret 2018 Bacaan 1 : Dan. 3:25,34-43 Bacaan Injil : Mat 18:21-35 18:21 Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?" 18:22 Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali. 18:23 Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya. 18:24 Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta. 18:25 Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya. 18:26 Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan. 18:27 Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ...

Sketsa Iman - Melihat Kerajaan Allah dalam Yesus dan tindakan nyata penuh kasih

  Sketsa Iman - 10 November 2022  Bacaan : Flm 1:7-20 | Luk 17:20-25 Renungan :  Disaat kita semua sedang berkunjung ke luar negeri, kita menemukan ada sejumlah perbedaan budaya yang cukup menyolok. Sebagai contoh, misalnya saat kita makan di Jepang, menikmati ramen, saat kita menyeruput mie dengan suara yang keras, adalah tanda bahwa kita menghargai koki yang sudah membuat makanannya dan menandakan betapa lezatnya makanan itu. Jika itu kita lakukan di Indonesia, kita mungkin ditegur karena kurang sopan.  Ada juga berbagai bentuk adat istiadat lain yang perlu kita pelajari dan sesuaikan dari waktu ke waktu saat kita berkunjung ke suatu daerah tertentu.  Jika kita melihat bacaan Injil hari ini, orang - orang Farisi mencari tahu tentang keberadaan Kerajaan Allah kepada Yesus. Pertanyaan ini juga mungkin masih banyak ditanyakan orang - orang hingga saat ini, benarkah Kerajaan Allah itu ada ? dimana lokasinya, seperti apa bentuknya, bagaimana suasananya dan seterusn...