Sketsa Iman - 4 Agustus 2021
Bacaan : Bil 13:1-2a.25-14:1.26-29.34-35 | Mat 15:21-28
Renungan :
Hari ini kita diajak untuk merenungkan suatu praktik penerapan iman yang bagus sekali yang ditunjukkan oleh seorang wanita Kanaan kepada Yesus. Ia datang dengan sebuah kepasrahan total dan keyakinan penuh bahwa Tuhan mampu menjawab doanya. Ia meminta pertolongan supaya anaknya yang kerasukan setan dapat dipulihkan.
Injil mula - mula mencatat kedatangan Yesus di daerah Tirus dan Sidon. Kita tahu juga bahwa Yesus selalu mengadakan karya pelayanan dimanapun Ia berada, dan Ia tidak membeda-bedakan orang - orang yang datang kepadaNya, entah itu anak kecil atau kaum wanita yang biasanya tersingkir, orang - orang miskin , janda dan bahkan para pendosa. Adapun, perempuan Kanaan ini disebut kafir karena tidak percaya kepada Tuhan.
Mari kita lihat intensitas perjuangan dari wanita ini. Ia datang dan berseru, meminta belas kasihan kepada Yesus. Ia menarik garis persahabatan dengan menyinggung Yesus sebagai anak Daud, sehingga ada hubungan sejarah antara dia dan Yesus. Yesus sama sekali tidak menjawab pada kesempatan pertama ini. Ia tidak menyerah tetapi tetap memohon, bahkan berteriak - teriak sehingga para murid merasa terganggu.
Dalam kesempatan setelah itu, akhirnya Yesus menjawab dia, tetapi bukan apa yang diinginkannya. Yesus berkata " Aku diutus hanya kepada domba - domba yang hilang dari umat Israel. Ia tetap tidak menyerah dan sekarang menyembah Yesus sambil meminta tolong. Yesus mengungkapkan lagi sebuah ilustrasi yang menunjukkan perbedaan yang kontras antara roti yang disediakan anak - anak dan anjing yang berada dibawah meja.
Kembali, wanita ini tidak menyerah dan berkata bahwa bahkan anjing sekalipun dapat menikmati remahan yang jatuh dari meja. Ia percaya, ada sekelumit rahmat yang dapat ia terima dari kondisi yang sulit. Maka, setelah itu semua Yesus pun mengangkat martabatnya, memuji dia dan bahkan dengan hormat berkata "hai ibu, besar imanmu, terjadilah kepadamu apa yang kau kehendaki." Tanpa perlu hadir ditempat anaknya, anak itu sembuh seketika.
Kita juga seringklai harus berjuang dalam doa - doa kita kepada Tuhan. Kita merasa jawaban doa kita tidak kunjung datang, dan menyerah. Bisa jadi, Tuhan sedang membimbing kita untuk mendapatkan kualitas kepribadian yang lebih baik lewat lamanya kita menanti itu. Jika kita menyerah dan mundur, kita kehilangan rahmat yang besar dari Tuhan.
Mendekati Tuhan, memohon kepadaNya tidak pernah sia - sia, tidak pernah tanpa hasil. Tuhan tahu apa yang kita butuhkan , dan Ia tahu cara memberikannya kepada kita. Maka, mari tekun berdoa, sembari mencari terus apa yang menjadi kehendak Allah dalam hidup kita. Kita akan melihat rencana keselamatan Tuhan itu terwujud satu per satu dalam hidup kita.
Doa :
Allah, Bapa yang Mahakuasa, kami berterima kasih atas rahmat yang Engkau berikan kepada kami. Kami tahu bahwa seringkali kami lemah ketika menghadapi masalah - masalah yang sulit. Namun kami percaya Engkau senantiasa menopang kami senantiasa. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Komentar
Posting Komentar