Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Merenungkan peringatan dan kecaman dari Yesus


Sketsa Iman- 23 Agustus 2021

Bacaan : 1 Tes 1 : 2b-5.8b-10 | Mat 23:13-22 

Renungan : 

Kecaman - kecaman Yesus kepada orang -orang Farisi dan ahli - ahli Taurat hari ini akan senantiasa mengajak kita pertama - tama melihat cinta kasih Allah yang besar kepada manusia. Yesus peduli kepada orang - orang yang punya hati ingin masuk ke Surga tetapi bingung caranya, kepada orang - orang tertindas pada zamannya yaitu para janda miskin, orang berdosa yang bertobat dan semangat orang - orang yang mau mempersembahkan hal-hal yang baik kepada Tuhan. Orang - orang ini punya niat hati yang tulus dan secara terbuka mau megikuti jalan Tuhan, tetapi mereka disesatkan oleh orang - orang Farisi dan ahli - ahli Taurat. 

Hingga saat ini, masih terdapat bentuk - bentuk ekstrim yang menyikapi keberadaan agama, dalam hal ini agama Katolik yang kita anut. Ekstrim pertama, tidak percaya pada Kristus dan menganggap agama sebagai penghalang kebebasan. Ajaran Gereja dianggap kaku, monoton, membosankan dan ketinggalan zaman. Orang - orang memilih untuk percaya kepada Tuhan hanya jika butuh sesuatu, misalkan lagi dalam kondisi sulit baru cari Tuhan, tetapi ketika sudah mendapatkan berkat, menghilang entah ke mana. 

Lalu ada ekstrim kedua, yaitu orang - orang yang terlalu memfanatikkan agama sampai - sampai menyingkirkan empati dan nilai - nilai kemanusiaan. Mari kita ambil satu contoh sederhana, misalkan tentang penagihan kolekte di wilayah atau lingkungan paroki. Kita sama - sama tahu bahwa pandemi ini mempengaruhi kondisi ekonomi banyak orang, dan masih ada juga orang - orang yang demi alasan "ketaatan" untuk kewajiban membayar kolekte, tetap memaksa orang -orang yang ternyata sedang kesulitan untuk membayarnya. 

Atau pelayanan- pelayanan gereja yang kita lakukan, telah menggerus waktu kita bersama keluarga. Padahal, keluarga adalah "ecclessia domestica" dimana kita dan semua anggota keluarga adalah anggota Gereja terkecil. Kita dipanggil juga untuk dalam kasih, memperhatikan kebutuhan sesama anggota keluarga dan bersama - sama berjalan menuju Kristus. 

Kristus telah wafat dan bangkit untuk semua orang, entah itu orang yang baik ataupun yang jahat. Ia menganjurkan kita sebagai anggota gereja untuk mau saling memperhatikan. Jika ada orang - orang lain yang ingin dekat dengan Kristus, marilah kita tuntun dan kita dorong bersama dengan cara - cara yang sehat dan positif. 

Kita juga bersama - sama mau menjadi teladan yang baik bagi sesama kita. Kita berusaha untuk fokus menjadi pribadi yang lebih baik setiap hari. Kita mau menunjukkan teladan positif dengan menjadi anak - anak Kristus yang setia kepada Tuhan dengan cara menjalankan kehidupan rohani yang baik : tetap setia berdoa, membaca kitab suci, memberikan dukungan dan karya belas kasih kepada sesama. 

Doa : 

Allah, Bapa kami yang Mahakuasa, tuntunlah kami senantiasa untuk mampu menjadi terang dan berkat bagi sesama, dan bersama - sama mau berjuang untuk memelihara rahmat dan keselamatan dari Allah. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Nurani - Ilustrasi Kasih : Pohon Kehidupan

1 Yohanes 4:16. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Darimanakah datangnya semua kebaikan itu ? Apa sih sifat utama dan pertama yang paling kuat diantara semua kebaikan. Jawabannya adalah Cinta Kasih . Ya, Cinta Kasih ini adalah salah satu ajaran dan bentuk penghayatan paling menonjol dan kental dari Gereja Katolik. Gereja Katolik dalam semangat kasih itu, mampu menjadi tempat perlindungan bagi orang miskin, telanjang, melarat, tak punya tempat tinggal, tak punya makanan yang cukup dan yang sakit. Secara mendunia, perhatian dimulai dari seorang individu sampai permasalahan sebuah bangsa dan negara yang berdaulat. Semuanya dilihat dari sudut pandang Cinta Kasih. Demikianlah, mengapa kasih bisa begitu indah ? karena Allah adalah Kasih . Didalam dan melalui Allahlah, manusia bisa peduli kepada sesama dan memiliki kekuatan untuk b

Jalan Serta Yesus - Menjajal Latihan Rohani

Kabar baik buat kita semua, perbuatan - perbuatan baik dan hal-hal luar biasa yang dialami, dilakukan oleh para Kudus dan tokoh-tokoh kemanusiaan dunia, bisa dipelajari! Yup, anda sama sekali tidak salah membacanya, kebajikan - kebajikan rohani yang telah diberikan oleh Tuhan adalah rahmat yang mampu bertumbuh. Itulah sebabnya juga mengapa Tuhan Yesus mengumpamakan iman seperti sebuah biji sesawi. Biji sesawi itu paling kecil tapi butuh ditanam dan bertumbuh untuk menjadi besar dan berguna. Dalam beberapa perumpamaan, Yesus seringkali menggunakan hal-hal yang sifatnya berkembang, tidak stagnan dan tetap dan kaku. Apa yang dimaksudkan disini adalah pertumbuhan cinta kasih, pertumbuhan iman, pertumbuhan harapan ditengah-tengah kehidupan masyarakat dewasa ini. Kita semua dipanggil untuk menjawab tantangan ini, malah kita mesti berlomba-lomba dalam segala kebaikan di setiap kesempatan yang ada. Mari masuk ke arena latihan rohani Pertama, mari kita kenali medan latihan kita. Arena l

Lifebook - Membangun Toll Rohani

Membangun Tol Rohani  kedengaran seperti project pembangunan kah ? Yup! Tetapi memang demikian sih, di sisi rohani pun semua orang perlu membangun infrastruktur rohani hidupnya supaya bisa menjangkau Yesus dengan mudah. Buat minggu ini, edisi lifebook berbicara tentang jalur komunikasi antara Mr.J dengan kawula muda yang harus dibentuk. Bisa dikatakan, ini 11-12 alias mirip sama perumpamaan - perumpamaan di Kitab Suci. Yuk , kita simak, seperti apa ceritanya  Mr. J : "Minggu ini, Aku mau share  . project menarik lho. Project ini adalah project rohani. Enggak cuman Jokowi saja yang punya program membangun "tol laut", Aku juga mau membangun project "Tol Rohani".  Demikian kata-kata Mr.J saat rapat online dengan geng rasul medsosNya yang beken dan kece. Mr J bilang bahwa mereka perlu membuat roadmap khusus yang memudahkan orang-orang mendekat dengan berbagai cara. Jadi saat ini, sudah ada 3 tahap. Tahap ke 3 adalah tahap yang akan diluncurkan

Jalan Serta Yesus - Di puncak hidup kita, apa yang akan kita lakukan ?

Ada sebuah ilustrasi yang saya dengarkan dari orang tua saya ketika masih kecil dulu. Hidup ini seperti roda yang berputar , kadang kita ada di atas, dan kadang kita ada di bawah. Orang - orang pun bisa memulai hidupnya dengan baik, memiliki kecukupan ekonomi dan bisa mendapatkan banyak sekali manfaat positif seperti bisa mengenyam pendidikan bertaraf internasional di luar negeri, belajar hidup mandiri, bisa tampil baik dalam gaya hidup dan sebagainya. Disisi lain, ada orang-orang yang cukup sederhana, yang berjuang untuk bisa sekolah , kuliah dan mencari pekerjaan dan bekerja untuk orang lain di sebuah perusahaan supaya dapat mencukupi kehidupan masing - masing dan keluarganya. Masih ada lagi contoh kondisi yang lain, tetapi setidaknya orang-orang bisa memulai dan menjalankan hidupnya dengan tingkat kecukupan hidup yang bervariasi. Semuanya memiliki nilai positif karena memberikan pengalaman hidup yang unik. Tuhan telah memberikan kepada kita masing-masing rejeki dan rencana inda

Sketsa Iman - Perjumpaan dengan Yesus di segala situasi

Sketsa Iman - 6 Februari 2023  Bacaan : Kej 1:1-19 | Mrk 6:53-56 Renungan :  Yesus yang telah melayani orang banyak dengan penuh kuasa dan cinta kasih mulai menyentuh hati dan juga hidup banyak orang. Dimana saja Ia berkunjung, orang - orang berkerumun untuk meminta pertolongan. Orang - orang datang dengan semangat dan pengharapan besar bahwa mereka akan disembuhkan, dipulihkan oleh Tuhan sampai - sampai banyak yang melihat kuasa mujizat Yesus dengan iman mereka.  Iman itu tercermin dari keyakinan mereka bahwa,sekalipun Yesus tidak menyentuh mereka secara fisik, tidak berbicara dengan mereka, mereka bisa tetap disembuhkan Tuhan. Tertulis juga dalam Injil bahwa orang -orang yang menyentuh jumbai jubah Yesus bisa sembuh. Sungguh luar biasa.  Ini pun bisa menjadi cerminan dan contoh konkrit buat kita yang saat ini tidak bisa melihat Yesus secara fisik. Yesus yang sudah bangkit, dan naik ke Surga tetap menyertai kita terus menerus. KehadiranNya kini tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu