Sketsa Iman - 2 Agustus 2021
Bacaan : Bil 11:4b-15 | Mat 14:13-21
Renungan :
Satu hal penting yang patut kita syukuri setiap saat adalah bahwa Allah tidak pernah meminta kepada kita sesuatu yang diluar kemampuan kita. Ketika kita mempersembahkan apa yang kita miliki, Allah tidak melihat secara materi, yang dipandang berharga secara duniawi. Allah justru melihat bobot yang lain, yaitu kadar cinta yang melatarbelakangi persembahan itu.
Hari ini, Tuhan Yesus menunjukkan kepada kita semua kadar cinta yang besar itu dan kenyataan jelas bahwa Ia dapat memberkati dan memberikan hasil yang maksimal dari hal - hal yang sederhana tapi dilakukan dengan cinta yang besar. Untuk memberi makan lima ribu orang hanya dengan lima roti dan dua ikan, sangatlah mustahil.
Tetapi Yesus mengatakan : "Bawalah kemari kepada-Ku", lima roti dan dua ikan tadi. Apa yang selanjutnya dilakukan Yesus mesti menjadi teladan bagi kita juga, yaitu bersyukur kepada Allah. Yesus lalu memecah-mecahkan roti itu lalu membagikannya kepada para murid untuk dibagikan lagi kepada orang banyak. Rantai kasih pun mulai bergulir dan akhirnya semua makan sampai kenyang, bahkan terkumpul 12 bakul penuh dari roti yang tersisa.
Seringkali, kita menunggu memiliki harta yang berlimpah baru memutuskan untuk layak menolong orang lain. Kita mesti pandai dan jago merangkai kata baru bisa berdoa, dan harus punya suara yang bagus baru bisa memimpin pujian dalam rangkaian doa bersama. Kita melihat semua ini dari standar manusiawi, namun sebenarnya Allah selalu melihat ke dalam hati kita.
Jika kita tulus, mau berusaha, dan mau menyerahkan hidup kita dan semua hal dalam situasi hidup itu kepada Allah, niscaya Tuhan akan menyempurnakan apa yang kurang dari perbuatan kita. Ya, Allah selalu memiliki rahmat yang cukup untuk menopang kita dan usaha terbaik kita sendiri.
Mari lakukan yang terbaik dan biarkan Tuhan melakukan sisanya.
Doa :
Allah, Bapa kami yang penuh dengan belas kasih, kami berterimakasih karena Engkau senantiasa menjaga dan membimbing hidup kami. Kami tahu bahwa kami tak harus sempurna untuk tampil dihadapanMu, dan harus tetap mau mendekat kepadaMu dengan segala kekurangan kami. Tuntunlah kami supaya dapat mempersembahkan karya terbaik kami dan biarlah Engkau menyempurnakan apa yang kurang. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Komentar
Posting Komentar