Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Membangun kepercayaan kepada Allah

Sketsa Iman - 22 April 2020

Bacaan 1 : Kis 5 : 17-26
Bacaan Injil : Yoh 3:16-21

3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. 3:17 Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia. 3:18 Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah. 3:19 Dan inilah hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat. 3:20 Sebab barangsiapa berbuat jahat, membenci terang dan tidak datang kepada terang itu, supaya perbuatan-perbuatannya yang jahat itu tidak nampak; 3:21 tetapi barangsiapa melakukan yang benar, ia datang kepada terang, supaya menjadi nyata, bahwa perbuatan-perbuatannya dilakukan dalam Allah."

Renungan :

Bacaan hari ini merupakan bagian terakhir dari percakapan antara Yesus dengan Nikodemus. Apa yang disampaikan Yesus telah menjurus bukan saja kepada Nikodemus seorang, tetapi juga kepada orang - orang Yahudi yang telah menolak apa yang Ia wartakan. Kali ini, Yesus berbicara tentang kasih Allah yang sangat besar, yaitu mengaruniakan Anak-Nya sendiri untuk memberikan keselamatan.

Keselamatan itu diberikan kepada orang - orang yang percaya, dan orang - orang yang percaya ini akan terhindar dari kebinasaan, malah mendapatkan kehidupan kekal. Disini, Yesus sendiri menegaskan bahwa Ia tidak menghakimi dunia, Ia mau menyelamatkan dunia. Ia menyatakan diriNya sebagai terang yang datang ke dalam dunia untuk menyingkirkan kegelapan.

Ironis sekali, ketika Yesus mengatakan orang - orang malah bersikap negatif. Mereka yang berada di dalam kegelapan itu menyembunyikan diri sendiri dan karena perbuatan - perbuatan jahatnya tidak ingin diketahui, mereka menghindari terang itu. Semua ini, sekali lagi terjadi kepada sikap percaya atau tidak percaya dari orang - orang.

Kita sebenarnya bisa mengambil ilustrasi lain, misalkan seorang yang diketahui sedang sakit keras, dan dikunjungi oleh dokter yang mau mengobati sakitnya. Namun, orang ini menyembunyikan sakitnya itu dan menolak untuk diobati oleh sang dokter. Orang ini, menderita karena sakitnya tetapi juga karena dia tidak mau disembuhkan. Persis seperti itulah maksud Yesus saat Ia berkata :barangsiapa tidak percaya, ia telah berada dibawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.

Kita mesti merenungkan kembali, mengapa orang - orang menghindari terang dunia ? Apakah manfaatnya jika orang  - orang berusaha mengikuti Yesus, sang terang. Bagaimana pula untuk membangun sikap percaya yang tepat kepada Tuhan ?  Mari kia mengasah iman kita, sebagai tanggapan atas cinta kasih dan keselamatan dari Allah.

Doa :

Allah Bapa yang penuh kasih, terang dan jalan bagi hidup kami, semoga kami senantiasa mampu berjuang untuk mengalahkan diri kami sendiri, dan berani membuka diri terhadap kerahimanMu yang tanpa batas. Semoga kami tetap melihat kasih Mu sebagai pertolongan utama bagi kesulitan hidup kami dan semoga juga kami semakin mencintai kebaikan - kebaikanMu. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Iman - Gagal paham terhadap Yesus

Sketsa Iman, 31 Januari 2018 Bacaan 1 : 2Sam. 24:2,9-17 Bacaan Injil : Mrk 6:1-6 Ulasan Kitab Suci :  Kemudian Yesus berangkat dari situ dan tiba di tempat asal-Nya, sedang murid-murid-Nya mengikuti Dia. Pada hari Sabat Ia mulai mengajar di rumah ibadat dan jemaat yang besar takjub ketika mendengar Dia dan mereka berkata: "Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu? Hikmat apa pulakah yang diberikan kepada-Nya? Dan mujizat-mujizat yang demikian bagaimanakah dapat diadakan oleh tangan-Nya? Bukankah Ia ini tukang kayu, anak Maria, saudara Yakobus, Yoses, Yudas dan Simon?Dan bukankah saudara-saudara-Nya yang perempuan ada bersama kita?" Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka: "Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri, di antara kaum keluarganya dan di rumahnya." Ia tidak dapat mengadakan satu mujizatpun di sana, kecuali menyembuhkan beberapa orang sakit dengan meletakkan tangan-Nya atas mereka. Ia merasa hera...