Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Iman yang lebih dalam

Sketsa Iman - 24 April 2020

Bacaan 1 : Kis 5 : 34 - 42
Bacaan Injil : Yoh 6 : 1 - 15

6:1 Sesudah itu Yesus berangkat ke seberang danau Galilea, yaitu danau Tiberias. 6:2 Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia, karena mereka melihat mujizat-mujizat penyembuhan, yang diadakan-Nya terhadap orang-orang sakit. 6:3 Dan Yesus naik ke atas gunung dan duduk di situ dengan murid-murid-Nya. 6:4 Dan Paskah, hari raya orang Yahudi, sudah dekat. 6:5 Ketika Yesus memandang sekeliling-Nya dan melihat, bahwa orang banyak berbondong-bondong datang kepada-Nya, berkatalah Ia kepada Filipus: "Di manakah kita akan membeli roti, supaya mereka ini dapat makan?" 6:6 Hal itu dikatakan-Nya untuk mencobai dia, sebab Ia sendiri tahu, apa yang hendak dilakukan-Nya. 6:7 Jawab Filipus kepada-Nya: "Roti seharga dua ratus dinar tidak akan cukup untuk mereka ini, sekalipun masing-masing mendapat sepotong kecil saja." 6:8 Seorang dari murid-murid-Nya, yaitu Andreas, saudara Simon Petrus, berkata kepada-Nya: 6:9 "Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?" 6:10 Kata Yesus: "Suruhlah orang-orang itu duduk." Adapun di tempat itu banyak rumput. Maka duduklah orang-orang itu, kira-kira lima ribu laki-laki banyaknya. 6:11 Lalu Yesus mengambil roti itu, mengucap syukur dan membagi-bagikannya kepada mereka yang duduk di situ, demikian juga dibuat-Nya dengan ikan-ikan itu, sebanyak yang mereka kehendaki. 6:12 Dan setelah mereka kenyang Ia berkata kepada murid-murid-Nya: "Kumpulkanlah potongan-potongan yang lebih supaya tidak ada yang terbuang." 6:13 Maka merekapun mengumpulkannya, dan mengisi dua belas bakul penuh dengan potongan-potongan dari kelima roti jelai yang lebih setelah orang makan. 6:14 Ketika orang-orang itu melihat mujizat yang telah diadakan-Nya, mereka berkata: "Dia ini adalah benar-benar nabi yang akan datang ke dalam dunia." 6:15 Karena Yesus tahu, bahwa mereka hendak datang dan hendak membawa Dia dengan paksa untuk menjadikan Dia raja, Ia menyingkir pula ke gunung, seorang diri.

Renungan :

Hari ini, melalui Injil Yohanes, kita masuk di awal bab 6, ketika Yesus dikatakan sudah tiba kembali ke Galilea. Sebelum merenungkan lebih dalam tentang bacaan hari ini, marilah kita mundur sejenak terkait dengan iman yang dibutuhkan Yesus, yang sudah kita bahas di minggu ini dalam percakapan Yesus dengan Nikodemus.

Bagi Yesus, iman yang sejati bukanlah iman yang hanya bersifat lahiriah atau fisik saja. Orang - orang perlu dihantarkan pada hal - hal yang lebih rohani dan besar, sehingga mereka bisa melihat keselamatan yang sesungguhnya diwartakan oleh Yesus saat itu. Persis inilah yang juga masih terjadi dalam bacaan hari ini.

Disini, Tuhan Yesus digambarkan mirip seperti sang Gembala yang sedang menghimpun para domba-dombaNya di rumput yang hijau, ketika Ia sendiri proaktif untuk mendudukkan orang - orang
sejumlah lima ribu laki - laki. Yesus pun membuat mujizat yang luar biasa, dengan menggandakan lima roti jelai, dan dua ikan.  Di dalam 2 Raj 4:42-44, Elisa, salah satu nabi besar pernah memberi makan seratus orang dengan dua puluh roti jelai.

Apa yang dilakukan Yesus ini, menyadarkan orang - orang bahwa Ia adalah seorang nabi yang akan datang ke dunia. Orang - orang bahkan mau memaksakan Yesus sebagai raja. Bila kita lihat, ketika itu, di ayat 4, dikatakan bahwa hari raya Paskah sudah dekat. Nah, jika kita mengingat dalam minggu sengsara Kristus, yang membuat Yesus mendapatkan hukuman mati oleh Pilatus justru karena tuduhan bahwa Yesus diangkat sebagai raja orang Yahudi yang mau menyamai Kaisar.

Itulah alasan mengapa tanda - tanda mujizat untuk mengenyangkan perut orang - orang ini, sebenarnya ditanggapi juga secara jasmani saja oleh orang banyak. Orang - orang gagal melihat bahwa Kristuslah roti hidup, dan bahwa Ia adalah penebus yang menghantar orang - orang kepada keselamatan kekal.

Kadang - kadang, kita juga berpikiran pendek ketika kita berdoa memohonkan sesuatu kepada Tuhan, Kita menginginkan Yesus menolong kita mengatasi persoalan - persoalan duniawi kita : hal - hal ekonomi, relasi dalam keluarga, masalah pekerjaan, masalah rejeki dll. Ini semua memang penting dalam hidup kita tetapi bukan yang paling utama. Kita harus juga berdoa untuk keselamatan jiwa kita, dan juga pertobatan kita dan semua orang. Kita mesti memastikan, diakhir hidup kita nanti, kita mendapatkan kehidupan kekal yang dijanjikan oleh Allah.

Doa :

Allah, yang Maharahim, kami berterima kasih untuk rahmatMu hari ini, supaya kami tetap mengusahakan supaya iman kami terus menerus bertumbuh dan terpelihara. Berilah kami terang supaya kami mengenal jalan - jalanMu dalam segenap hidup kami. Semoga kami juga tidak hanya mencari Engkau saja dikala kami menghadapi masalah, tetapi lebih karena kami bisa mencintai Engkau yang selalu baik bagi kami. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Nurani - Ilustrasi Kasih : Pohon Kehidupan

1 Yohanes 4:16. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Darimanakah datangnya semua kebaikan itu ? Apa sih sifat utama dan pertama yang paling kuat diantara semua kebaikan. Jawabannya adalah Cinta Kasih . Ya, Cinta Kasih ini adalah salah satu ajaran dan bentuk penghayatan paling menonjol dan kental dari Gereja Katolik. Gereja Katolik dalam semangat kasih itu, mampu menjadi tempat perlindungan bagi orang miskin, telanjang, melarat, tak punya tempat tinggal, tak punya makanan yang cukup dan yang sakit. Secara mendunia, perhatian dimulai dari seorang individu sampai permasalahan sebuah bangsa dan negara yang berdaulat. Semuanya dilihat dari sudut pandang Cinta Kasih. Demikianlah, mengapa kasih bisa begitu indah ? karena Allah adalah Kasih . Didalam dan melalui Allahlah, manusia bisa peduli kepada sesama dan memiliki kekuatan untuk b

Jalan Serta Yesus - Menjajal Latihan Rohani

Kabar baik buat kita semua, perbuatan - perbuatan baik dan hal-hal luar biasa yang dialami, dilakukan oleh para Kudus dan tokoh-tokoh kemanusiaan dunia, bisa dipelajari! Yup, anda sama sekali tidak salah membacanya, kebajikan - kebajikan rohani yang telah diberikan oleh Tuhan adalah rahmat yang mampu bertumbuh. Itulah sebabnya juga mengapa Tuhan Yesus mengumpamakan iman seperti sebuah biji sesawi. Biji sesawi itu paling kecil tapi butuh ditanam dan bertumbuh untuk menjadi besar dan berguna. Dalam beberapa perumpamaan, Yesus seringkali menggunakan hal-hal yang sifatnya berkembang, tidak stagnan dan tetap dan kaku. Apa yang dimaksudkan disini adalah pertumbuhan cinta kasih, pertumbuhan iman, pertumbuhan harapan ditengah-tengah kehidupan masyarakat dewasa ini. Kita semua dipanggil untuk menjawab tantangan ini, malah kita mesti berlomba-lomba dalam segala kebaikan di setiap kesempatan yang ada. Mari masuk ke arena latihan rohani Pertama, mari kita kenali medan latihan kita. Arena l

Sktsa Iman - Banyak - banyak mengasihi

Sketsa Iman, 16 Maret 2019 Bacaan 1 : Ul. 26:16-19 Bacaan Injil : Mat. 5:43-48 5:43 Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu. 5:44 Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. 5:45 Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar. 5:46 Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian? 5:47 Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allahpun berbuat demikian? 5:48 Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna." Renungan :  Ciri khas orang Kristiani yang menonjol seharusnya terletak pada kualitas cinta kasih yang berlim

Lifebook - Aksi Pelayanan di Tempat Kerja

Suatu ketika, Mr. J mengirimkan sebuah pesan rahasia kepada seorang anak muda bernama Julia. Julia baru saja mulai masuk kerja, setelah lulus kuliah 3 tahun di jurusan Akuntansi. Hari pertama bekerja, Mr. J memberikan sebuah ucapan selamat kepadanya dan memberikan sebuah misi yang mesti dijalankannya selama 3 bulan ke depan. Pesan Mr. J itu telah membuat Julia tersenyum di hari pertama dia bekerja, karena dia dapet tips-tips yang nampaknya cukup menarik utk dilakuin hari itu. Dengan langkah yang cukup mantap, dia mulai masuk menyusuri lantai kantornya , bersama dengan HRD yang memperkenalkannya ke orang-orang di lingkungan kerjanya itu. Julia tersenyum, memperkenalkan diri dan menyalami setiap orang yang ia jumpai. Ia cukup canggung bersalaman dan ketika ia sampai ke atasan langsungnya, Julia menyampaikan begini : "Selamat Pagi Pak, saya Julia. Saya berharap bisa memberikan yang terbaik mulai hari ini. Mohon bimbingannya, supaya saya bisa beradaptasi dengan baik. Terima ka

Sketsa Iman - Bertumbuh dan berkembang ala biji gandum

  Sketsa Iman - 10 Agustus 2023  Bacaan : 2 Kor 9:6-10 | Yoh 12:24-26  Renungan :  Injil hari ini mau mengajak kita untuk mengusahakan berbagai hal yang dapat menghasilkan "buah-buah" yang baik. Ada banyak hal yang kita lakukan mengandung resiko dan dan tanpa berani berkorban, kitapun akan sulit untuk berkembang dan maju. Seperti halnya biji gandum yang potensinya baru terlihat jelas setelah ia jatuh ke tanah, baru bisa bertumbuh dan menghasilkan buah, begitu juga seharusnya kita orang-orang Kristiani berkembang dalam iman, pengharapan dan kasih.  Yesus, sang Juruselamat pun telah memberikan contoh nyata lewat setiap aksi dan tutur kataNya dalam melayani orang banyak. Ia sendiri telah menghidupi sabdaNya itu dengan berkorban bagi kita : menderita dan wafat untuk menghapus dosa-dosa kita dan memberikan kita kemenangan atas dosa-dosa dan maut.  Itulah sebabnya Yesus menyatakan bagaimana seseorang jangan sampai terlalu mencintai nyawanya didunia ini tetapi kemudian kehilangan hi