Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Persiapan diri yang matang untuk menghadapi godaan - godaan hidup


Sketsa Iman - 30 Maret 2022 

Bacaan : Yeh 47:1-9.12 | Yoh 5:1-16 

Renungan : 

Kisah tentang pencobaan Yesus senantiasa menjadi bahan permenungan kaya makna yang dapat kita dapatkan, terutama di masa Prapaskah. Tiga jenis cobaan yang dihadapi Yesus mewakili juga cobaan - cobaan yang dilancarkan oleh sijahat kepada siapa saja yang mau mendekat, percaya dan hidup sesuai kehendak Tuhan. 

Kali ini, kita mau secara khusus menyoroti apa yang sudah dipersiapkan Yesus sebelum berhadapan , berlawan tanding dengan si jahat secara langsung. Di tuliskan dalam Injil bagaimana Yesus sudah berpuasa selama empat puluh hari dan empat puluh malam. Angka ini termasuk angka yang alkitabiah karena banyak digunakan juga dalam perjanjian lama untuk peristiwa - peristiwa penting, misalkan Musa yang menerima hukum Taurat setelah empat puluh hari dan empat puluh malam. Angka empat puluh hari menandai Nuh yang membuka bahteranya saat air bah melanda. Hujan lebat yang meliputi bumi juga berlangsung empat puluh hari, empat puluh malam. Bangsa Israel harus mengembara dipadang gurun selama empat puluh hari. 

Dari sini kita bisa melihat juga bahwa peristiwa Yesus yang berpuasa menjadi sebuah panduan agar kita dimasa pra paskah ini juga mau bertobat, membersihkan diri dan mendekatkan diri kepada Tuhan. Kita melawan kedagingan - kedagingan kita seperti kelemahan - kelemahan, keinginan - keinginan yang tidak teratur serta menumbuhkan sikap berbelarasa dan ketergantungan yang lebih besar kepada Allah. 

Kekuatan Yesus bersumber dari ketergantunganNya kepada firman Allah, keinginanNya dan kesesuaian kehendakNya dengan Allah dan juga sikapNya yang mau berpasrah serta tidak mencobai Allah. Ini semua adalah cerminan sikap orang beriman yang mesti kita perjuangkan setiap hari. 

Memang ini semua tidak mudah, namun ada satu lagi kunci penting, yaitu kebersamaan Yesus dengan Roh Kudus sejak Ia dibaptis dan kemudian oleh Roh dibawa ke padang gurun untuk dicobai iblis itu. Kitapun dalam segala situasi mesti berusaha untuk bekerjasama, menjalin relasi dengan Roh Kudus sehingga kita juga mampu menghadapi berbagai pencobaan. 

Salah satu hal penting yang dikaruniakan dan dibimbing oleh Roh Kudus kepada kita adalah 7 karuniaNya. Kita juga dapat meluangkan waktu untuk merenungkan relasi seperti apa yang dapat kita bangun dengan Roh Kudus, melalui artikel berikut ini : kedekatan dengan Roh Kudus dan bagaimana mengembangkan karunia Roh Kudus

Doa : 

Allah, Bapa kami yang Mahakuasa, kuatkanlah kami agar dapat menjalani kehidupan ini dengan baik. Berilah kami rahmat untuk mampu mengandalkan Roh Kudus dalam keseharian kami sehingga dapat menghadapi berbagai tantangan dan godaan - godaan dengan baik. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Nurani - Ilustrasi Kasih : Pohon Kehidupan

1 Yohanes 4:16. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Darimanakah datangnya semua kebaikan itu ? Apa sih sifat utama dan pertama yang paling kuat diantara semua kebaikan. Jawabannya adalah Cinta Kasih . Ya, Cinta Kasih ini adalah salah satu ajaran dan bentuk penghayatan paling menonjol dan kental dari Gereja Katolik. Gereja Katolik dalam semangat kasih itu, mampu menjadi tempat perlindungan bagi orang miskin, telanjang, melarat, tak punya tempat tinggal, tak punya makanan yang cukup dan yang sakit. Secara mendunia, perhatian dimulai dari seorang individu sampai permasalahan sebuah bangsa dan negara yang berdaulat. Semuanya dilihat dari sudut pandang Cinta Kasih. Demikianlah, mengapa kasih bisa begitu indah ? karena Allah adalah Kasih . Didalam dan melalui Allahlah, manusia bisa peduli kepada sesama dan memiliki kekuatan untuk b

Pengenalan Kitab Suci - Iman bapa bangsa Israel (Bagian 1)

Pengenalan Kitab Suci - Iman Bapa Bangsa Israel (Bagian 1)  Abraham , Bapa Orang Beriman Pengantar Sejarah keselamatan umat manusia tidak lepas dari sejarah bangsa Israel, dimana Allah sendiri yang membentuk bangsa ini, dimulai dari satu orang yaitu Abraham. Kisah tentang pembentukan leluhur bangsa Israel bisa kita lihat dari Kejadian 12 - 50.  Pada bagian ini, kita sama - sama mau belajar dari iman para bapa bangsa Israel yaitu Abraham, Ishak, Yakub yang mencakup bagian ke - 2 dari kitab Kejadian. Tulisan - tulisan ini akan dibagi menjadi 3 bagian yaitu Iman Abraham (Bagian 1), Iman Yakub (Bagian 2) dan Iman Yusuf  (Bagian 3) yang berakhir ketika keluarga Israel menetap di Mesir. Bagian pertama ini, kita mau sama - sama belajar melihat proses jatuh bangun yang dialami oleh Abraham dan pertumbuhan imannya sehingga dia dan keturunannya mendapatkan berkat dari Tuhan.  Kisah Abraham, bapa para bangsa (Kej 12:1 - Kej 25:11) 1. Abram dipanggil Allah  Abram berasal dari Ur-kasdim, mengalami

Sletsa Iman - Tentang Kesesatan

Sketsa Iman, 30 September 2018 Bacaan 1 : Bil 11:25-29 Bacaan 2 : Yak 5:1-6 Bacaan Injil : Mrk 9:38-43,45,47-48 Ulasan Kitab Suci :  Seorang yang bukan murid Yesus mengusir setan  9:38 Kata Yohanes kepada Yesus: "Guru, kami lihat seorang yang bukan pengikut kita mengusir setan demi nama-Mu, lalu kami cegah orang itu, karena ia bukan pengikut kita." 9:39 Tetapi kata Yesus: "Jangan kamu cegah dia! Sebab tidak seorangpun yang telah mengadakan mujizat demi nama-Ku, dapat seketika itu juga mengumpat Aku.9:40 Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita. 9:41 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa memberi kamu minum secangkir air oleh karena kamu adalah pengikut Kristus, ia tidak akan kehilangan upahnya."  Siapa yang menyesatkan orang  9:42 "Barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil yang percaya ini, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia dibuang ke dalam laut. 9:43 Dan j

Sketsa Batin - Perumpamaan Tentang Mutiara Berharga

Sketsa Batin - Seri Perumpamaan Yesus  MUTIARA INDAH  Bacaan Injil : Mat 13:45-46 13:45 Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. 13:46 Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu." Pengantar Perumpamaan :  Kali ini kita akan membahas kelanjutan dari perumpamaan Yesus tentang harta terpendam. Perumpamaan ini membahas tentang Kerajaan Allah, dan sama seperti harta terpendam, mutiara yang berharga ini juga mau menunjukkan hal itu. Walaupun dianggap sebagai kembaran, ada perbedaan juga antara perumpamaan harta terpendam dan mutiara berharga. Perbedaannya, adalah orang itu menemukan harta di ladang, sedangkan pedagang itu mencari mutiara yang indah. Tidak dikatakan juga bahwa pedagang itu bersukacita setelah menemukan mutiara yang indah itu seperti orang yang menemukan harta di ladang. Dalam perumpamaan Yesus, ada seorang pedagang keliling yang me

Jalan Serta Yesus - New normal Orang Kristen

Menjelang awal bulan Juni, kita sering mendengarkan istilah "new normal", dimana masyarakat mulai diperbolehkan untuk beraktifitas seperti biasa, namun dengan tetap menjaga dan menerapkan protokol kesehatan saat berada di luar rumah. Pusat - pusat perbelanjaan, dan kawasan industri dan perkantoran mendapatkan kelonggaran untuk menjalankan bisnisnya kembali. Singkat cerita, ada banyak penyesuaian - penyesuaian yang kita lakukan untuk menjalani aktifitas - aktifitas rutin kita secara baru.  Dampak perubahan pun juga merambah ke sisi rohani kita. Saat ini, kita masih terisolasi dirumah kita masing - masing. Dalam masa yang sulit bagi banyak orang ini, kita ditarik oleh Tuhan masuk ke suasana rohani yang baru pula. Sekarang ini, kita mengikuti Ekaristi secara online dan meresapkan Kristus lewat komuni batin. Ada banyak acara - acara rohani yang kita ikuti secara online seperti : pengajaran, pujian - pujian kepada Tuhan , sharing iman menggunakan sarana media sosial. Semua ini dil