Sketsa Iman - 16 Februari 2023
Bacaan : Kej 9:1-13 | Mrk 8:27-33
Renungan :
Hari ini, kita disuguhkan tentang percakapan intim antara Yesus dan para muridNya. Yesus mengajak para muridNya untuk bisa berpikir jernih dan melihat dengan jelas siapa Yesus. Mula-mula Ia bertanya tentang tanggapan orang - orang, desas desus tentang Yesus yang diketahui oleh para muridNya. Mereka pun menjawab bahwa orang - orang menduga Yesus adalah nabi Elia, Yohanes Pembaptis dan juga salah satu dari para nabi. Secara umum, orang banyak tahu bahwa Yesus bukan orang biasa, kemungkinan besar seorang nabi.
Para murid sendiripun memiliki jawaban versi mereka sendiri, yang diwakili oleh Petrus bahwa Yesus adalah Mesias. Diluar dugaan Yesus malah melarang mereka untuk menyatakan hal itu keluar. Padahal bangsa Israel sudah sejak lama menantikan kedatangan Mesias. Kondisi bangsa Israel sendiri sedang tidak baik-baik saja, karena mereka sedang berada di bawah penindasan orang Romawi.
Sebenarnya ada 2 konsep tentang Mesias saat itu. Bagi para murid, Yesus dianggap sebagai seorang tokoh penting yang bisa secara duniawi, membebaskan orang - orang Israel dari penjajahan. Ia mampu menyembuhkan orang sakit, menggandakan roti dan menghidupkan orang mati. Ketika terjadi peperangan, dan Yesus berperan sebagai mesias politik, maka Ia dan kelompok perlawananNya sudah pasti tidak tertandingi.
Tak heran juga dalam beberapa bagian lain di Injil diceritakan bagaimana para murid masih berebut untuk menjadi orang terdekat Yesus. Misalnya saat ibu dari Yohanes dan Yakobus, anak-anak Zebedus meminta agar kedua puteranya ini bisa menjadi tangan kanan dan kiri Yesus.
Versi yang kedua adalah apa yang Yesus sendiri jalani dan juga yang Ia jelaskan berikutnya dalam bacaan Injil hari ini. Yesus mengatakan bahwa Ia adalah sosok Mesias yang menderita. Ia banyak melakukan pelayanan disana sini, menolong di sana sini, tapi kemudian Yesus juga harus ditolak, difitnah oleh orang - orang Yahudi sendiri dan bahkan Ia akan dibunuh. Namun begitu, Yesus juga akan bangkit sesudah tiga hari.
Yesus menjadi domba Paskah, penebus bagi kita semua dan Ia akan mengalahkan maut dan dosa , mewakili kita semua. Yesus adalah perwujudan cinta kasih Allah yang sempurna dan juga teladan, juga perwakilan manusia yang paling kuat untuk mematuhi kehendak Allah. Dari sinilah kita tahu bagaimana Yesus benar - benar adalah juruselamat sejati.
Langkah - langkah yang bisa kita lakukan adalah berusaha senantiasa untuk membangun hubungan dengan Yesus. Caranya adalah dengan rutin berdoa, rajin membaca kitab suci, menghadiri Ekaristi, berbuat kebaikan dan juga menjalankan apa yang Yesus lakukan. Kitapun belajar untuk berusaha semakin mengenal, siapa Yesus bagi kita masing - masing.
Kedekatan secara personal akan dengan mudah kita bangun dan rasakan sendiri saat kita melihat pertumbuhan diri kita dalam setiap tantangan hidup kita. Kitapun menjadi tahu siapa Yesus dalam hidup kita. Ia bisa menjadi sahabat kita, pelindung kita, guru hidup kita dan juruselamat kita.
Doa :
Allah, Bapa kami yang Mahakuasa, melalui Yesus PuteraMu, kami dapat melihat kemuliaan dan wajah kerahimanMu di dalam hidup kami. Berilah kami iman dan pengharapan untuk mau semakin mengenal Yesus puteraMu dalam hidup kami. Demi Kristus, Tuhan dan juruselamat kami. Amin
Kemuliaan kepada Bapa, dan Putera , dan Roh Kudus, seperti pada permulaan, sekarang, selalu dan sepanjang segala abad. Amin
Komentar
Posting Komentar