Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Membuat puasa dan pantang kita lebih bermakna dengan memahami penderitaan Kristus


Sketsa Iman - 24 Februari 2023 

  • Bacaan I : Yes 58:1-9a 
  • Mazmur Tanggapan : Mzm 51:3-4.5-6a.18-19
  • Bait Pengantar Injil : Am 5:14
  • Bacaan Injil : Mat 9:14-15

Renungan : 

Bacaan Injil hari ini cukup singkat, hanya terdiri dari 2 ayat saja,namun bisa menjadi bahan permenungan yang besar dan mendalam untuk kita semua. Murid - murid Yohanes Pembaptis menanyakan kepada Yesus tentang perbedaan pelaksanaan puasa antara mereka dan orang - orang Farisi dengan Yesus dan para muridNya. 

Yesus mengungkapkan satu hal penting bahwa Ia dan Gereja bagaikan sepasang kekasih yang saling menyayangi, menghormati. Waktu untuk berpuasa terjadi ketika Yesus, sang mempelai harus dipisahkan. Jadi berpuasa difokuskan untuk mengenangkan sengsara dan wafat Tuhan kita, Yesus Kristus. 

Ini merupakan sebuah kesempatan untuk melihat apa sih yang menyebabkan Yesus harus mengalami penderitaan dan kematian itu ? Apakah kita semua turut ambil bagian didalam penderitaan itu, entah yang menyebabkan Yesus menderita atau juga menjadi pengikutNya yang juga menderita ? 

Disatu sisi, ketika kitalah yang menyebabkan penderitaan Kristus, disitulah kita ditegur oleh Tuhan dan diajak dengan penuh kasih untuk mau bertobat. Dosa-dosa kita, kelemahan kita, kesalahan kita yang ditanggung seutuhnya oleh Yesus itu dibayar sangat mahal dan sudah lunas dengan kematianNya. Ini pun merupakan sebuah kesempatan kedua bagi kita, untuk memulai suatu rangkaian "hidup baru" didalam dan bersama Kristus. 

Kita mulai diajak untuk berbenah diri, mulai melawan kecenderungan dan kelemahan kita yang membawa kita ke dosa, dan mulai mendekatkan diri ke Tuhan dengan berbagai cara yang dapat kita lakukan. 

Ada lagi bentuk penderitaan yang lain, yaitu pengorbanan kita dalam memikul salib bersama Kristus. Kita mengalami penderitaan, karena kita mengikutiNya dan walaupun itu menyulitkan kita karena identitas Kristiani kita, kita juga diberikan rahmat besar oleh Tuhan untuk menjadi lebih dekat denganNya. 

Hari ini, saat kita berusaha untuk menjalankan praktik pantang di hari Juat masa Prapaskah ini, kita sedang berusaha untuk melawan kecenderungan kita dan melemahkan kedagingan kita. Kita juga ikut memikul salib dengan berkorban sedikit, bersolidaritas dengan orang - orang yang menderita, lalu juga mau menunjukkan ketahanan diri bahwa kita juga bisa mengendalikan diri dengan baik. 

Ujung-ujungnya ini semua justru menguatkan kita dan menambah kepercayaan diri. "Ya, aku bisa sedikit bersabar dan menahan emosiku", "OK, aku bisa menahan diri dari jajan dan bisa menyisihkan sebagian dananya untuk APP dan sumbangan", dst. 

Mari kita memohon pertolongan Roh Kudus untuk menuntun kita sehingga puasa dan pantang kita berbobot dan bernilai lebih yang mampu mengubah hidup kita. 

Doa : 

Mari kita berdoa 1x Bapa Kami hari ini. 

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Nurani - Ilustrasi Kasih : Pohon Kehidupan

1 Yohanes 4:16. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Darimanakah datangnya semua kebaikan itu ? Apa sih sifat utama dan pertama yang paling kuat diantara semua kebaikan. Jawabannya adalah Cinta Kasih . Ya, Cinta Kasih ini adalah salah satu ajaran dan bentuk penghayatan paling menonjol dan kental dari Gereja Katolik. Gereja Katolik dalam semangat kasih itu, mampu menjadi tempat perlindungan bagi orang miskin, telanjang, melarat, tak punya tempat tinggal, tak punya makanan yang cukup dan yang sakit. Secara mendunia, perhatian dimulai dari seorang individu sampai permasalahan sebuah bangsa dan negara yang berdaulat. Semuanya dilihat dari sudut pandang Cinta Kasih. Demikianlah, mengapa kasih bisa begitu indah ? karena Allah adalah Kasih . Didalam dan melalui Allahlah, manusia bisa peduli kepada sesama dan memiliki kekuatan untuk b

Pengenalan Kitab Suci - Iman bapa bangsa Israel (Bagian 1)

Pengenalan Kitab Suci - Iman Bapa Bangsa Israel (Bagian 1)  Abraham , Bapa Orang Beriman Pengantar Sejarah keselamatan umat manusia tidak lepas dari sejarah bangsa Israel, dimana Allah sendiri yang membentuk bangsa ini, dimulai dari satu orang yaitu Abraham. Kisah tentang pembentukan leluhur bangsa Israel bisa kita lihat dari Kejadian 12 - 50.  Pada bagian ini, kita sama - sama mau belajar dari iman para bapa bangsa Israel yaitu Abraham, Ishak, Yakub yang mencakup bagian ke - 2 dari kitab Kejadian. Tulisan - tulisan ini akan dibagi menjadi 3 bagian yaitu Iman Abraham (Bagian 1), Iman Yakub (Bagian 2) dan Iman Yusuf  (Bagian 3) yang berakhir ketika keluarga Israel menetap di Mesir. Bagian pertama ini, kita mau sama - sama belajar melihat proses jatuh bangun yang dialami oleh Abraham dan pertumbuhan imannya sehingga dia dan keturunannya mendapatkan berkat dari Tuhan.  Kisah Abraham, bapa para bangsa (Kej 12:1 - Kej 25:11) 1. Abram dipanggil Allah  Abram berasal dari Ur-kasdim, mengalami

Sletsa Iman - Tentang Kesesatan

Sketsa Iman, 30 September 2018 Bacaan 1 : Bil 11:25-29 Bacaan 2 : Yak 5:1-6 Bacaan Injil : Mrk 9:38-43,45,47-48 Ulasan Kitab Suci :  Seorang yang bukan murid Yesus mengusir setan  9:38 Kata Yohanes kepada Yesus: "Guru, kami lihat seorang yang bukan pengikut kita mengusir setan demi nama-Mu, lalu kami cegah orang itu, karena ia bukan pengikut kita." 9:39 Tetapi kata Yesus: "Jangan kamu cegah dia! Sebab tidak seorangpun yang telah mengadakan mujizat demi nama-Ku, dapat seketika itu juga mengumpat Aku.9:40 Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita. 9:41 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa memberi kamu minum secangkir air oleh karena kamu adalah pengikut Kristus, ia tidak akan kehilangan upahnya."  Siapa yang menyesatkan orang  9:42 "Barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil yang percaya ini, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia dibuang ke dalam laut. 9:43 Dan j

Sketsa Batin - Perumpamaan Tentang Mutiara Berharga

Sketsa Batin - Seri Perumpamaan Yesus  MUTIARA INDAH  Bacaan Injil : Mat 13:45-46 13:45 Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. 13:46 Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu." Pengantar Perumpamaan :  Kali ini kita akan membahas kelanjutan dari perumpamaan Yesus tentang harta terpendam. Perumpamaan ini membahas tentang Kerajaan Allah, dan sama seperti harta terpendam, mutiara yang berharga ini juga mau menunjukkan hal itu. Walaupun dianggap sebagai kembaran, ada perbedaan juga antara perumpamaan harta terpendam dan mutiara berharga. Perbedaannya, adalah orang itu menemukan harta di ladang, sedangkan pedagang itu mencari mutiara yang indah. Tidak dikatakan juga bahwa pedagang itu bersukacita setelah menemukan mutiara yang indah itu seperti orang yang menemukan harta di ladang. Dalam perumpamaan Yesus, ada seorang pedagang keliling yang me

Jalan Serta Yesus - New normal Orang Kristen

Menjelang awal bulan Juni, kita sering mendengarkan istilah "new normal", dimana masyarakat mulai diperbolehkan untuk beraktifitas seperti biasa, namun dengan tetap menjaga dan menerapkan protokol kesehatan saat berada di luar rumah. Pusat - pusat perbelanjaan, dan kawasan industri dan perkantoran mendapatkan kelonggaran untuk menjalankan bisnisnya kembali. Singkat cerita, ada banyak penyesuaian - penyesuaian yang kita lakukan untuk menjalani aktifitas - aktifitas rutin kita secara baru.  Dampak perubahan pun juga merambah ke sisi rohani kita. Saat ini, kita masih terisolasi dirumah kita masing - masing. Dalam masa yang sulit bagi banyak orang ini, kita ditarik oleh Tuhan masuk ke suasana rohani yang baru pula. Sekarang ini, kita mengikuti Ekaristi secara online dan meresapkan Kristus lewat komuni batin. Ada banyak acara - acara rohani yang kita ikuti secara online seperti : pengajaran, pujian - pujian kepada Tuhan , sharing iman menggunakan sarana media sosial. Semua ini dil