Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Berharap kepada Tuhan dengan iman dan kerendahan hati


Sketsa Iman - 12 Januari 2023

Bacaan : Ibr 3:7-14 | Mrk 1:40-45

Renungan : 

Hari ini, kita diajak untuk merenungkan bersama kisah penyembuhan seorang penderita kusta oleh Yesus. Ada beberapa hal yang dapat renungkan bersama, baik dari sisi si penderita kusta maupun dari reaksi dan tindakan Yesus. 

Pada zaman dahulu, orang - orang yang menderita sakit kusta adalah orang - orang yang tersisihkan secara sosial dari masyarakat. Ia mengalami putus hubungan dengan keluarganya dan orang - orang terdekatnya. Ia tidak bisa mencari pekerjaan untuk menghidupi diri sendiri, harus tinggal dipinggiran kota dan hidup dari belas kasih orang banyak. Saat lewat ditengah orang banyakpun ia mesti menyatakan dirinya bahwa ia adalah si sakit yang harus dijauhi orang - orang. Sungguh malang nasib para penderita kusta saat itu. 

Namun, pelajaran pertama yang bisa kita dapatkan adalah bagaimana orang ini berani datang kepada Yesus dan meminta pertolongan.  Ia datang, membawa segenap kelemahannya, apa adanya dirinya dan memohon kepada Yesus secara tulus agar memberikan kesembuhan. Ia juga meminta bantuan Yesus tidak dengan memaksaNya agar memenuhi apa yang ia inginkan, tetapi dengan tulus meminta persetujuan Yesus juga. Kita seringkali diajak untuk meminta kepada Tuhan berbagai permohonan tapi harus juga menyerahkan sepenuhnya keputusan dan persetujuan permohonan itu di tangan Tuhan. 

Seberapa mudah kita bisa menyerahkan semua rencana hidup, masa depan kita dan hidup kita sendiri ditangan Tuhan ? Adakah kita terkadang mudah memaksakan kehendak kita dan memaksa Tuhan harus memenuhi apa yang kita inginkan dan berpikir bahwa itulah yang terbaik bagi kita ? 

 "Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku".

Di dalam permintaannya itu, tersirat juga unsur iman yang kuat. Ia tahu, yakin dan percaya bahwa Yesus sanggup menyembuhkannya, yang belum jelas hanya apakah Yesus bersedia atau tidak untuk menolongnya. Berkaca dari hal ini, kita jangan pernah ragu - ragu saat memohon kepada Tuhan, karena Ia tidak tuli, Ia aktif mendengarkan kita dan walaupun kita tidak langsung mendengarkan jawabanNya, kita tahu bahwa Tuhan benar - benar memperhatikan, menyimak dan mendengarkan semua yang kita butuhkan. 

Tergerak oleh belas kasihan yang besar, Yesus mengulurkan tangan, yang berarti Ia menyentuh orang kusta itu dan bersedia menerima stigma menjadi najis, dan menjadi simbol, pelaku perlawanan penolakan masyarakat luas bagi orang yang sakit kusta. Yesus juga menjawabnya dengan tulus dan berkata "Aku mau, jadilah engkau tahir."

Tanggapan Yesus yang menjawab permohonan si kusta kiranya bisa menguatkan hati kita bahwa Tuhanpun mau bersedia untuk menjawab doa - doa kita dengan penuh belas kasih dan dengan kepastian yang meyakinkan. 

Marilah kita bersama - sama kembali memelihara komitmen untuk selalu setia, dan beriman kepada Tuhan dalam segala situasi. Kita juga belajar untuk bersikap rendah hati, mau mendengarkan suaraNya dan memperhatikan tanggapan Tuhan bagi kita. Jika pun ternyata, ada doa - doa dan permohonan yang belum atau tidak dikabulkan Tuhan, percayalah bahwa Ia mau memberikan kepada kita rencana dan masa depan penuh pengharapan yang lebih baik dari rancangan dan keinginan pribadi kita. 

Doa : 

Allah, Bapa kami yang Mahakuasa dan Maharahim, Engkau senantiasa tergerak oleh belas kasih untuk memperhatikan kebutuhan anak-anakMu di segala situasi. Tambahkanlah iman kami dan bentuklah hati kami agar memiliki semangat dan kerendahan hati seperti yang ditunjukkan oleh penderita kusta yang disembuhkan Yesus dalam bacaan Injil hari ini. Semoga kami pun mampu memuliakan namaMu dan berserah penuh kepadaMu dalam segala situasi, juga menjadi pewarta kabar sukacita ditengah - tengah orang banyak. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Iman - Kristus, sang Batu Penjuru

Sketsa Iman, 4 Juni 2018 Bacaan 1 : 2 Ptr 1: 1-7 Bacaan Injil : Mrk 12:1-12 Ulasan Kitab Suci :  12:1 Lalu Yesus mulai berbicara kepada mereka dalam perumpamaan: "Adalah seorang membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lobang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain. 12:2 Dan ketika sudah tiba musimnya, ia menyuruh seorang hamba kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima sebagian dari hasil kebun itu dari mereka. 12:3 Tetapi mereka menangkap hamba itu dan memukulnya, lalu menyuruhnya pergi dengan tangan hampa. 12:4 Kemudian ia menyuruh pula seorang hamba lain kepada mereka. Orang ini mereka pukul sampai luka kepalanya dan sangat mereka permalukan. 12:5 Lalu ia menyuruh seorang hamba lain lagi, dan orang ini mereka bunuh. Dan banyak lagi yang lain, ada yang mereka pukul dan ada yang mereka bunuh. 12:6 Sekarang tinggal hanya satu orang anaknya ...

Sketsa Nurani - Ilustrasi Kasih : Pohon Kehidupan

1 Yohanes 4:16. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Darimanakah datangnya semua kebaikan itu ? Apa sih sifat utama dan pertama yang paling kuat diantara semua kebaikan. Jawabannya adalah Cinta Kasih . Ya, Cinta Kasih ini adalah salah satu ajaran dan bentuk penghayatan paling menonjol dan kental dari Gereja Katolik. Gereja Katolik dalam semangat kasih itu, mampu menjadi tempat perlindungan bagi orang miskin, telanjang, melarat, tak punya tempat tinggal, tak punya makanan yang cukup dan yang sakit. Secara mendunia, perhatian dimulai dari seorang individu sampai permasalahan sebuah bangsa dan negara yang berdaulat. Semuanya dilihat dari sudut pandang Cinta Kasih. Demikianlah, mengapa kasih bisa begitu indah ? karena Allah adalah Kasih . Didalam dan melalui Allahlah, manusia bisa peduli kepada sesama dan memiliki kekuatan untuk b...

Sketsa Nurani - Lilin Kecil dan Cermin Kasih

Kali ini, saya mau membagikan dua ilustrasi sederhana. Ilustrasi ini terkait erat dengan citra diri kita, dan apa peran kita dalam kehidupan, di semua bidang hidup kita. Ilustrasi ini, dapat menjadi renungan kita bersama, agar bisa menjadi lebih baik lagi dalam hidup kita. Tuhan telah menciptakan kita, dan telah menanamkan sebuah potensi luar biasa didalam diri kita masing-masing yang sifatnya seragam. Sifat seragam ini, karena kita menyerap sifat dari Allah sendiri, yang adalah Kasih, sebagaimana tertulis dalam  1 Yohanes 4: 16 : Allah adalah kasih,  dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia.  Allah yang adalah kasih ini, adalah terang yang bercahaya di dalam sanubari kita. Kita adalah lilin-lilin Dunia Ketika kita memiliki niat yang tulus untuk menolong seseorang, hati kita tersentuh untuk berempati, berbuat sesuatu yang positif yang bersifat sosial dan baik, itulah ketika Tuhan sedang menyalakan api cinta...

Sketsa Batin - Doa Orang Farisi dan Pemungut cukai

Sketsa Batin - Seri Perumpamaan Yesus DOA ORANG FARISI DAN PEMUNGUT CUKAI Bacaan Injil : Luk 18:9-14 18:9 Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, Yesus mengatakan perumpamaan ini: 18:10 "Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai. 18:11 Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini; 18:12 aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku. 18:13 Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini. 18:14 Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Seb...

Sketsa Iman - Pelayanan kita untuk kemuliaan Allah

Sketsa Iman - 14 Februari 2021 Bacaan 1 : Im 13:1-2.44-46 Bacaan 2 : 1 Kor 10:31-11:1 Bacaan Injil : Mrk 1:40-45 10:31 Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah. 10:32 Janganlah kamu menimbulkan syak dalam hati orang, baik orang Yahudi atau orang Yunani, maupun Jemaat Allah. 10:33 Sama seperti aku juga berusaha menyenangkan hati semua orang dalam segala hal, bukan untuk kepentingan diriku, tetapi untuk kepentingan orang banyak, supaya mereka beroleh selamat. 11:1 Jadilah pengikutku, sama seperti aku juga menjadi pengikut Kristus. Renungan : Hari ini, kita mendapatkan nasihat khusus dari St Paulus yang diungkapkan kepada jemaat di Korintus. Suasana jemaat di Korintus cukup dinamis, karena terdiri dari orang - orang Yahudi dan juga orang - orang non Yahudi. Paulus berbicara tentang serba - serbi pelayanan yang dilakukan oleh je...