Sketsa Iman - 17 January 2022
Bacaan : 1 Sam 15:16-23 | Mrk 2:18-22
Renungan :
Praktek berpantang dan berpuasa mengandung banyak nilai positif. Praktek ini sebenarnya mau mengarahkan seseorang untuk lebih mampu mengendalikan diri. Tadinya seseroang mungkin dapat makan dan minum dengan lahap, bisa jadi cukup berlebihan. Namun, dengan berpuasa, maka semua hal itu lebih dibatasi dan seseorang bisa pelan-pelan menyadari bahwa mereka mampu bertahan dan mengendalikan diri. Selain itu, tindakan berpuasa juga membangun sikap empati dan belarasa, karena turut serta merasakan penderitaan orang - orang yang kesulitan mendapatkan makanan yang cukup setiap hari.
Inti dari tindakan berpuasa ini dari aspek rohani adalah supaya seseorang bisa lebih dekat dengan Tuhan. Dengan mampu mengendalikan diri, seseorang belajar untuk mengenali, mengikuti kehendak Tuhan. Kita diajak untuk melakukan introspeksi, pemeriksaan batin dan melihat dari kacamata Tuhan, bobot dari perbuatan kita.
Nah, inilah yang dimaksudkan oleh Yesus ketika Ia mengomentari praktik ini. Yesus mengambil ilustrasi kain penambal yang tidak ditempatkan secara benar sehingga dapat merusak pakaian. Begitulah, praktik pembaharuan hidup, pertobatan dan penyesalan serta praktik puasa dan pantang juga harus dijalankan dengan benar atau akan menjadi sia - sia saja.
Kitapun memerlukan suatu kesempatan rutin untuk mundur sejenak dari aktifitas duniawi kita yang begitu padat dan dalam keheningan, ketenangan kita mencari Allah yang tersembunyi di lubuk hati kita masing - masing. Kita butuh kedamaian sejati dari Allah, yang hanya bisa terbentuk dengan rutin berdoa, membaca kitab suci, yang semuanya ini adalah usaha membangun relasi dengan Allah.
Jika kita mempunyai niat yang tulus untuk memperbaharui diri dengan semua praktik ini dan menjalaninya dengan motivasi yang sehat dan positif, kita pasti akan dibawa kepada peningkatan rohani yang signifikan. Mungkin kita tidak langsung menyadari hal - hal apa yang berubah di hidup kita, tetapi sebenarnya kita sedang diubah oleh Tuhan menjadi semakin serupa dengan Kristus, yang taat kepada Allah Bapa di Surga, yang penuh iman, cinta kasih dan kebajikan.
Doa :
Allah, Bapa di Surga, kami sungguh bersyukur atas rahmat yang Engkau curahkan ke dalam hati kami. Berilah kami rahmatMu untuk bersedia berusaha membangun diri kami dan memperbaharui diri sesuai dengan kehendakMu. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Komentar
Posting Komentar