Sketsa Iman - 19 Januari 2022
Bacaan : 1 Sam 17:32-33.37.40-51 | Mrk 3:1-6
Renungan :
Hari Sabat adalah hari yang dikuduskan dan ditujukan untuk memuliakan Allah. Bangsa Israel menjadikan ini sebagai tradisi dan praktik ketaatan kepada Hukum Taurat. Pertanyaan Yesus : "Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat, menyelamatkan nyawa orang atau membunuh orang?" Hari yang didedikasikan untuk Tuhan semestinya menjadi hari yang penuh berkat, sukacita kepada sesama.
Bagi kita umat Katolik, kita menjadikan hari Minggu sebagai hari dimana kita memuliakan Tuhan secara khusus. Di hari Minggu, semua umat diajak untuk mengikuti perayaan Ekaristi. Dalam perayaan Ekaristi itu, kita mendengarkan sabda Tuhan dan merenungkannya, kita menyambut Tubuh dan Darah Kristus dan kita diutus untuk melakukan banyak perbuatan kasih kepada sesama.
Maka, jika kita melihat dari sudut pandang ini, Yesus menunjukkan kepada kita agar kita senantiasa mau terbuka untuk menunjukkan cinta kasih dan perbuatan - perbuatan baik kepada sesama. Sangat penting artinya untuk berbelarasa terhadap sesama yang membutuhkan pertolongan kita dan inilah inti ajaran Kristus, yaitu cinta kasih.
Menarik untuk disimak lebih lanjut, bahwa reaksi orang - orang Farisi, ahli - ahli Taurat yang sebenarnya sangat memahami tentang hari Sabat malah bersikap memusuhi Yesus dan malah lebih parah daripada itu, merencanakan pembunuhan. Ini adalah sikap yang sangat bertolak belakang terhadap apa yang diajarkan Yesus.
Doa :
Allah, Bapa kami yang Mahakuasa, curahkanlah rahmatMu ke dalam hati kami supaya kami mampu mengasihi sesama kami setiap hari. Berilah kami rahmat dan pengertian untuk memahami apa yang diajarkan Kristus kepada kami tentang hari Sabat dan lebih lanjut bagaimana kami memuliakan Tuhan setiap hari. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Komentar
Posting Komentar