Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Meresapkan Pengorbanan Kristus Sebagai Tanda Keselamatan Dunia

Sketsa Iman - Meresapkan Pengorbanan Kristus Sebagai Tanda Keselamatan Dunia



Berbicara tentang pengorbanan, kita bisa berkaca pada pengorbanan seorang kudus yang hidup pada masa perang dunia ke 2. Ia adalah seorang Fransiskan yang menjadi tahanan di kamp konsentrasi Auschwitz. 

Suatu ketika ada seorang tahanan yang melarikan diri, dan sebagai hukuman tentara Jerman memilih sepuluh orang secara acak untuk dihukum , menderita dalam bunker kelaparan. Pastor ini tidak terpilih dan luput dari ke sepuluh orang yang ada, namun hatinya tergerak belas kasihan ketika salah satu orang yang terpilih merengek dan meminta belas kasihan. Orang ini sudah berkeluarga dan dia meminta pengampunan demi anak - anaknya. 

Sang pastor mengajukan diri dan disetujui. Iapun menggantikannya dan ikut merasakan penderitaan besar hingga satu per satu tahanan yang terpilih meninggal. Meskipun dalam penderitaan itu, ia terus memberikan penguatan dan penghiburan sampai akhirnya ia sendiri meninggal. 

Pastor ini bernama St Maximillianus Maria Kolbe, seorang yang mempunyai cinta besar kepada Perawan Maria dan memilik banyak perbuatan kasih dan karya yang mengagumkan. Kita bisa belajar dari St Maximillianus apa artinya berkorban seperti Kristus bagi kita semua. 




Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.

Bacaan : Kis 4:32-37 | Yoh 3:7-15 

Renungan : 

Dalam bacaan - bacaan kitab suci, kita cukup sering menemukan penggunaan simbol - simbol dan perumpamaan baik dalam bentuk bilangan seperti angka satu, tiga, tujuh dan empat puluh maupun bentuk fisik tertentu, misalkan ular tembaga yang dibangun oleh Musa untuk menolong umat Israel yang terpagut ular. 

Hal ini masih terus dilestarikan dalam lingkungan Gereja Katolik hingga saat ini. Salah satu yang paling bermakna dan yang terus menerus mengajak kita untuk meresepkan kasih dan pengorbanan Kristus adalah Salib Kristus. Salib dan Kristus yang tergantung diatasnya merupakan sebuah tanda cinta dimana Yesus memberikan sepenuhnya diriNya sendiri sampai habis. 

Inilah yang disampaikan Yesus juga dalam percakapan lanjutan kepada Nikodemus yang nampak bingung dengan konsep "kelahiran kembali dalam air dan roh".  Kini, Kristus yang telah bangkit telah mengaruniakan rohNya yang kudus kepada kita, dan Dia selalu menyertai kita melalui Gereja-Nya yang kudus. 

Mari kita resapkan dalam - dalam, bahwa "Allah sungguh mengasihi kita". Ya , walaupun kita berdosa, mudah jatuh dalam banyak kelemahan dan pemahaman kita akan Allah begitu terbatas, Ia mengasihi kita. Walaupun kadang kita sulit untuk mempraktikkan hidup rohani yang benar , jarang membaca kitab suci, sering lupa berdoa dan kurang bersyukur, Allah sungguh mengasihi kita. 

Dalam kerapuhan kita, marilah kita datang kepadaNya dengan sungguh - sungguh dan membalas cinta Allah dengan niat, dan dengan perbuatan yang nyata dalam hidup ini. Mengalirkan cinta kasih kembali kepada Allah hanya dapat diwujud nyatakan dengan membagikan kasih itu kepada sesama yang menderita. 

Doa : 

Allah, Bapa kami yang Maha Kuasa, terima kasih atas keselamatan dan pengorban yang puteraMu, Yesus lakukan bagi kami. Kami memohon rahmat supaya kami selalu menerima keselamatan ini dan dalam iman dan perbuatan berusaha untuk mengamalkan cinta kasih kepada sesama. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Nurani - Tentang Hati Nurani

Awal mulanya, saya memiliki kerinduan yang besar untuk dapat berbicara secara langsung kepada Tuhan. Saya begitu haus untuk bisa menerima Tuhan yang langsung bercakap - cakap dengan saya secara pribadi. Tuhan yang bisa sungguh - sungguh hadir disetiap waktu dan memberikan saya nasihat ketika saya melakukan kesalahan , menuntun saya keluar dari kesulitan , mendorong dan memberikan semangat ketika saya sedang jatuh dan sedang dalam proses berjuang. Saya tahu, cara untuk mendengarkan suara Tuhan, adalah lewat kitab suci dan doa. Tapi, kita juga tahu, terkadang dengan berdoa kita menyampaikan keinginan hati kita dan ungkapan pengharapan kita, tapi itu semua terasa hanya dari sisi kita saja karena kita tidak mudah mendengar suara Tuhan bekerja dalam diri kita. Saya berdoa dengan sungguh - sungguh, dan minta kepada Tuhan supaya saya bisa dibina. Ternyata, Tuhan mendengarkan doa saya dengan cara yang sungguh - sungguh luar biasa. Ketika itu, saya sedang sekolah SMP. Saya mendapatkan seo...

Sketsa Iman - Tahan uji dalam iman yang teguh

Sketsa Iman - 4  Agustus 2021 Bacaan : Bil 13:1-2a.25-14:1.26-29.34-35 | Mat 15:21-28 Renungan : Hari ini kita diajak untuk merenungkan suatu praktik penerapan iman yang bagus sekali yang ditunjukkan oleh seorang wanita Kanaan kepada Yesus. Ia datang dengan sebuah kepasrahan total dan keyakinan penuh bahwa Tuhan mampu menjawab doanya. Ia meminta pertolongan supaya anaknya yang kerasukan setan dapat dipulihkan.  Injil mula - mula mencatat kedatangan Yesus di daerah Tirus dan Sidon. Kita tahu juga bahwa Yesus selalu mengadakan karya pelayanan dimanapun Ia berada, dan Ia tidak membeda-bedakan orang - orang yang datang kepadaNya, entah itu anak kecil atau kaum wanita yang biasanya tersingkir, orang - orang miskin , janda dan bahkan para pendosa.  Adapun, perempuan Kanaan ini disebut kafir karena tidak percaya kepada Tuhan.  Mari kita lihat intensitas perjuangan dari wanita ini. Ia datang dan berseru, meminta belas kasihan kepada Yesus. Ia menarik garis persahabatan denga...

Sketsa Iman - Melihat Kerajaan Allah dalam Yesus dan tindakan nyata penuh kasih

  Sketsa Iman - 10 November 2022  Bacaan : Flm 1:7-20 | Luk 17:20-25 Renungan :  Disaat kita semua sedang berkunjung ke luar negeri, kita menemukan ada sejumlah perbedaan budaya yang cukup menyolok. Sebagai contoh, misalnya saat kita makan di Jepang, menikmati ramen, saat kita menyeruput mie dengan suara yang keras, adalah tanda bahwa kita menghargai koki yang sudah membuat makanannya dan menandakan betapa lezatnya makanan itu. Jika itu kita lakukan di Indonesia, kita mungkin ditegur karena kurang sopan.  Ada juga berbagai bentuk adat istiadat lain yang perlu kita pelajari dan sesuaikan dari waktu ke waktu saat kita berkunjung ke suatu daerah tertentu.  Jika kita melihat bacaan Injil hari ini, orang - orang Farisi mencari tahu tentang keberadaan Kerajaan Allah kepada Yesus. Pertanyaan ini juga mungkin masih banyak ditanyakan orang - orang hingga saat ini, benarkah Kerajaan Allah itu ada ? dimana lokasinya, seperti apa bentuknya, bagaimana suasananya dan seterusn...

Sketsa Iman - Hidup yang baru

Sketsa Iman, 15 Januari 2018 Bacaan 1 : 1 Sam 15:16 -23 Bacaan Injil : Mrk 2 : 18-22 Ulasan Kitab Suci : Pada suatu kali ketika murid-murid Yohanes dan orang-orang Farisi sedang berpuasa, datanglah orang-orang dan mengatakan kepada Yesus, “Mengapa murid-murid Yohanes dan murid-murid orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?” Jawab Yesus kepada mereka, “Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki berpuasa sementara mempelai itu bersama mereka? Selama mempelai itu bersama mereka, mereka tidak dapat berpuasa. Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka, dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa. Tidak seorang pun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian kain penambal itu akan mencabiknya, yang baru mencabik yang tua, lalu makin besarlah koyaknya. Demikian juga tidak seorang pun menuang anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian anggur itu akan mengoyakkan kantong itu, sehingga...

Sketsa Iman - Merenungkan hal - hal penting dalam pelayanan

Sketsa Iman - 18 Oktober 2021 Bacaan : 2 Tim 4:10-17b | Luk 10:1-9 Renungan :  Karya pelayanan para murid senantiasa menjadi model pelayanan yang tetap relevan hingga zaman sekarang. Ada beberapa hal yang dapat kita petik dari bacaan itu antara lain :  1. Yesus mengutus para muridNya berdua - dua  Pelayanan bersama biasanya tidak dilakukan seorang diri. Keberadaan rekan lain bisa sangat menolong dalam banyak situasi. Karena itu, hendaknya kita saling bahu membahu satu sama yang lain untuk saling menguatkan dan saling melayani. 2. Meminta kepada Allah para pekerja di ladang Tuhan  Tugas pelayanan mencakup juga panggilan dari Allah. Manusia boleh berupaya dan berusaha sebaik - baiknya, namun yang bisa mengubah hati seseorang hanyalah Tuhan. Karena itu, tidak ada hal yang lebih baik selain percaya kepada Tuhan dan berpasrah kepadaNya.  3. Diutus seperti anak domba ditengah serigala namun memiliki semangat kelepasan  Walaupun sulit, setiap orang yang menjadi pe...