Langsung ke konten utama

Sketsa Nurani - Kanvas Kehidupan

Ini merupakan sebuah ilustrasi sederhana tentang kehidupan. Setiap manusia dilahirkan , tumbuh dan berkembang di lingkungan yang berbeda - beda , namun pada akhirnya mereka harus menetukan tujuan hidupnya, menentukan karakteristik kepribadiannya, menentukan prinsip hidupnya, menentukan gaya bahasa dan menentukan seberapa berharganya kualitas hidupnya dimata orang lain dan dimata sang Pencipta.

Hidup bisa saja tampak membosankan, tetapi bisa juga sangat menyenangkan , dimana kita melihat hidup ini berwarna -warni , penuh hal - hal yang menarik untuk diketahui. Demikianlah, kehidupan ini sebagai sebuah arena pertempuran dimana manusia berjuang untuk bertahan dalam kehidupan. Lewat suatu pengalaman, mereka secara bertahap , bertumbuh dan menjadi kuat , di bidangnya masing - masing.

Lewat penggambaran ini, tiap - tiap manusia diberikan kemampuan alami untuk menjadi sang maestro yang menciptakan karya seni yang indah dan sebaliknya pula.Berhubungan dengan maestro, manusia ini adalah seniman yang unik.

Coba bayangkan anda sendiri , memasuki sebuah studio seni rupa. Anda menemukan sebuah kanvas yang kosong, berada dihadapan anda. Kanvas itu masih putih bersih, tidak bernoda sama sekali dan masih nampak sangat baru.Di sekeliling anda, anda menemukan banyak bahan - bahan yang menjadi pilihan untuk melukis di kanvas tersebut.

Ada pena, pensil , krayon , cat dan bahkan bahan - bahan yang hanya bisa tercipta dari pikiran anda sendiri. Saat anda memilih perkakas yang anda gunakan untuk melukis, itulah saat anda memilih karakteristik dari kepribadian hidup anda.

Anda dapat memilih krayon yang berwarna - warni , dan membuat lukisan anda tampak hidup,atau anda dapat memilih krayon yang hanya berwarna hitam saja, dan membuat lukisan anda hanya sebuah sketsa hitam putih yang sederhana, atau bahkan sesuatu yang tidak berbentuk.

Hidup ini sebuah pilihan, anda bisa membuatnya hitam putih... hidup yang monoton , atau anda bisa membuatnya berwarna - warni ... hidup yang ceria.

Anda dapat memilih bahan - bahan yang hanya anda sendiri yang bisa pikirkan, entah itu misalnya dedaunan kering, sampah plastik , tanah liat , dan lain - lain dan membuat karya unik anda sebagai bagian dimana anda menjadi seorang inovator seniman yang kreatif , atau anda bisa memilih untuk meniru orang - orang yang juga melukis disebelah anda dan menjadi seorang imitator sejati.

Hidup ini sebuah pilihan, anda berjuang menjadi diri sendiri ... dengan segala kelebihan dan kekurangan orang lain, atau anda menjadi seorang peniru yang tidak jelas identitasnya, anda tidak tahu siapa diri anda, siapa nama anda, dan apa lingkugan yang sesuai dengan anda.

Anda dapat menggambar sesuatu yang berbentuk atau anda dapat menggambar sesuatu yang abstrak. Anda mungkin perlu belajar dahulu dari lukisan - lukisan di sekitar anda.

Ada yang menggambar anak panah yang membentuk melingkar, dan anda berpikir bahwa jalan hidup orang tersebut hanya berputar ditempat, tidak ada sesuatu yang baru.

Ada yang menggambar sebuah kotak persegi, dan anda berpikir bahwa itu adalah zona aman seseorang, ia tidak dapat melihat dunia yang luas di luar kotak itu. Bayangkan kanvas itu berukuran demikian terbatas, dan ia menggambar sebuah kotak kecil dan memutuskan itulah hidupnya, betapa menyedihkannya.

Ada yang mengambar secara serampangan, garis yang memenuhi kanvas dengan pola yang tidak beraturan. Dan anda melihat bahwa sang pelukis ternyata tidak punya tema, dan menggambar tanpa tujuan.

Kini , semua input sudah ada dibenak anda. Anda berharap menjadi pelukis seperti apa? apakah anda memutuskan sebuah tema , dimana anda akan berfokus? kemudian, alat - alat apa yang anda akan gunakan ? dan setelah proses melukis yang melelahkan , tibalah saat nya tiap -tiap pelukis termasuk anda memajang karya anda di suatu gallery tempat para kolektor dan pecinta lukisan datang dan melihat.

Berapa harga yang bisa anda tawarkan ? dan berapa harga yang anda harapkan bisa di nilai oleh orang lain ? Mari jadi pelukis yang bersemangat, dan lukislah kanvas anda dengan indah!


Rewrite dari http://ytan24.blogspot.co.id/2010/04/lukislah-kanvas-anda-dengan-indah.html.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Iman - Kristus adalah patokan hidup yang sejati

Sketsa Iman - 26 April 2021    Akulah pintu ; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.  (Yoh 10 : 9) Bacaan : Kis 11:1-18  |  Yoh 10:1-10 Renungan :  Kemarin, kita memperingati bersama hari Minggu Panggilan sekaligus hari yang memperingati dan merenungkan Kristus sang gembala yang baik. Hari ini, pembicaraan kita juga berbicara tentang domba - domba dan gembala, bedanya Yesus membuat penekanan yang lain. Dalam perumpamaanNya, Yesus mengibaratkan diri sebagai "pintu" menuju kawanan domba.  Ia mengilustrasikan dengan sangat tepat bagaimana kondisinya jika ada perampok atau pencuri yang masuk, tentu tidak melalui pintu tetapi memanjat tembok. Adapun suara dari perampok atau pencuri ini tidak akan dikenal oleh domba - domba sejati. Justru domba - domba ini akan mengenal dan tahu suara khas dari sang gembala.  Kristus adalah juruselamat dunia, dan juga perantara antara kita dengan Bapa yan...

Sketsa Iman - Menimba rahmat pada Yesus yang ditinggikan

Sketsa Iman, 9 April 2019 Bacaan 1 : Bil 21:4-9 Bacaan Injil : Yoh 8:21-30 8:21 Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak: "Aku akan pergi dan kamu akan mencari Aku tetapi kamu akan mati dalam dosamu. Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang." 8:22 Maka kata orang-orang Yahudi itu: "Apakah Ia mau bunuh diri dan karena itu dikatakan-Nya: Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang?" 8:23 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini. 8:24 Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu."8:25 Maka kata mereka kepada-Nya: "Siapakah Engkau?" Jawab Yesus kepada mereka: "Apakah gunanya lagi Aku berbicara dengan kamu? 8:26 Banyak yang harus Kukatakan dan Kuhakimi tentang kamu; akan tetapi Dia, yang mengutus Aku, adalah benar, dan apa yang Kudengar dari pad...

Sketsa Iman - Berilah kesempatan kedua

Sketsa Iman, 6 Maret 2018 Bacaan 1 : Dan. 3:25,34-43 Bacaan Injil : Mat 18:21-35 18:21 Kemudian datanglah Petrus dan berkata kepada Yesus: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?" 18:22 Yesus berkata kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali. 18:23 Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya. 18:24 Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta. 18:25 Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya. 18:26 Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan. 18:27 Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ...

Sketsa Iman - Melihat Kerajaan Allah dalam Yesus dan tindakan nyata penuh kasih

  Sketsa Iman - 10 November 2022  Bacaan : Flm 1:7-20 | Luk 17:20-25 Renungan :  Disaat kita semua sedang berkunjung ke luar negeri, kita menemukan ada sejumlah perbedaan budaya yang cukup menyolok. Sebagai contoh, misalnya saat kita makan di Jepang, menikmati ramen, saat kita menyeruput mie dengan suara yang keras, adalah tanda bahwa kita menghargai koki yang sudah membuat makanannya dan menandakan betapa lezatnya makanan itu. Jika itu kita lakukan di Indonesia, kita mungkin ditegur karena kurang sopan.  Ada juga berbagai bentuk adat istiadat lain yang perlu kita pelajari dan sesuaikan dari waktu ke waktu saat kita berkunjung ke suatu daerah tertentu.  Jika kita melihat bacaan Injil hari ini, orang - orang Farisi mencari tahu tentang keberadaan Kerajaan Allah kepada Yesus. Pertanyaan ini juga mungkin masih banyak ditanyakan orang - orang hingga saat ini, benarkah Kerajaan Allah itu ada ? dimana lokasinya, seperti apa bentuknya, bagaimana suasananya dan seterusn...

Sketsa Iman - Sigap melihat pertolongan Tuhan

Sketsa Iman - 6 Januari 2021 Bacaan 1 : 1 Yoh 4 : 11 - 18 Bacaan Injil : Mrk 6 : 45- 52 6:45 Sesudah itu Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu dan berangkat lebih dulu ke seberang, ke Betsaida, sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang. 6:46 Setelah Ia berpisah dari mereka, Ia pergi ke bukit untuk berdoa. 6:47 Ketika hari sudah malam perahu itu sudah di tengah danau, sedang Yesus tinggal sendirian di darat. 6:48 Ketika Ia melihat betapa payahnya mereka mendayung karena angin sakal, maka kira-kira jam tiga malam Ia datang kepada mereka berjalan di atas air dan Ia hendak melewati mereka. 6:49 Ketika mereka melihat Dia berjalan di atas air, mereka mengira bahwa Ia adalah hantu, lalu mereka berteriak-teriak, 6:50 sebab mereka semua melihat Dia dan merekapun sangat terkejut. Tetapi segera Ia berkata kepada mereka: "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!" 6:51 Lalu Ia naik ke perahu mendapatkan mereka, dan anginpun redalah. Mereka sangat tercengang dan bingung, 6...