Sketsa Iman - 18 Oktober 2023
Bacaan : 2 Tim 4:10-17a | Luk 10:1-9
Renungan :
Kisah tentang pengutusan tujuh puluh orang murid dan bagaimana mereka diinstruksikan oleh Yesus untuk berkarya, mengingatkan kita akan pentingnya pewartaan di dalam hidup kita. Hari ini, kita akan berfokus pada satu ayat yaitu : " Kalau kamu memasuki suatu rumah, katakanlah lebih dahulu: Damai sejahtera bagi rumah ini. " Masuk ke suatu rumah adalah tindakan bertamu, dan membutuhkan etika dan sopan santun yang menghormati budaya dan kekhasan adat istiadat setempat.
Dan disini, Yesus mengajarkan sebuah kesan dan sikap universal yang dapat diterima oleh semua pihak, yaitu damai sejahtera. Damai sejahtera yang dibawa itu mengandung pemulihan yang melegakan hati, menjernihkan pikiran dan membuat orang - orang bahagia. Kedamaian, adalah satu aspek penting yang dibutuhkan oleh semua orang : damai dari perselisihan, permusuhan dan dendam. Damai dari pengalaman buruk, move on ke arah masa depan yang lebih baik. Berdamai dengan situasi yang kurang baik, kondisi fisik maupun mental, ekonomi, sosial dan politik yang sering kali naik turun dalam hidup kita.
Damai yang dibawa oleh Tuhan bukanlah suatu damai yang ditawarkan oleh duniawi, seperti kesenangan - kesenangan materi dan berbagai pujian, penghormatan orang-orang yang sifatnya hanya sementara saja. Damai dari Tuhan itu tertuju langsung ke hati kita, dan lebih tahan uji, tahan lama.
Maka, kitapun sebagai pengikut Kristus yang telah percaya kepadaNya mesti berusaha terus menerus memelihara damai sejahtera yang telah dianugerahkan kepada kita. Banyak diantara kita yang punya kekhawatiran berkepanjangan, mencoba melihat dan menata masa depan sesuai dengan apa yang kita inginkan. Kita begitu khawatir akan kondisi kesehatan, pekerjaan kita apakah stabil, gaji kita apakah cukup atau tidak untuk bulan ini, dll.
Damai sejahtera memungkinkan kita untuk menyerahkan semua kebutuhan hidup kita ke dalam tangan Tuhan, dan selanjutnya kita mesti percaya. Beriman kepadaNya adalah jalan yang pasti untuk memelihara damai itu. Kita tidak perlu khawatir karena Tuhanlah yang memberikan napas kehidupan kepada kita, Ia juga yang memberikan rejeki, kelimpahan berkat - berkat bagi kita semua.
Sekarang, langkah awal yang boleh kita lakukan adalah berdoa kepada Tuhan, mensyukuri semua hal yang kita dapatkan dan melihat sisi "cukup" dari Allah, yang telah memenuhi semua kebutuhan kita. Dengannya, kita akan lebih mudah melihat kedepan dengan harapan dan ekspektasi yang sesuai dengan kondisi kita. Semoga kita semua, bisa diberikan rahmat untuk mampu memelihara damai sejahtera itu di dalam hati kita masing-masing.
Doa :
Allah, Bapa kami yang Maha Pengasih, berilah kami rahmat untuk melihat dan memelihara damai sejahtera yang telah Engkau anugerahkan melalui pengorbanan puteraMu, Tuhan kami, Yesus Kristus, Berilah kami semangat kelepasan sejati, dan kemampuan untuk melihat kecukupan hidup kami setiap hari. Kami mau menyerahkan seluruh rencana hidup kami dan biarlah kehendakMu terjadi atas kami. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Komentar
Posting Komentar