Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2022

Sketsa Iman - Persiapan diri yang matang untuk menghadapi godaan - godaan hidup

Sketsa Iman - 30 Maret 2022  Bacaan : Yeh 47:1-9.12 | Yoh 5:1-16  Renungan :  Kisah tentang pencobaan Yesus senantiasa menjadi bahan permenungan kaya makna yang dapat kita dapatkan, terutama di masa Prapaskah. Tiga jenis cobaan yang dihadapi Yesus mewakili juga cobaan - cobaan yang dilancarkan oleh sijahat kepada siapa saja yang mau mendekat, percaya dan hidup sesuai kehendak Tuhan.  Kali ini, kita mau secara khusus menyoroti apa yang sudah dipersiapkan Yesus sebelum berhadapan , berlawan tanding dengan si jahat secara langsung. Di tuliskan dalam Injil bagaimana Yesus sudah berpuasa selama empat puluh hari dan empat puluh malam. Angka ini termasuk angka yang alkitabiah karena banyak digunakan juga dalam perjanjian lama untuk peristiwa - peristiwa penting, misalkan Musa yang menerima hukum Taurat setelah empat puluh hari dan empat puluh malam. Angka empat puluh hari menandai Nuh yang membuka bahteranya saat air bah melanda. Hujan lebat yang meliputi bumi juga berlangsung empat puluh har

Sketsa Iman - Melatih diri untuk taat kepada Allah

Sketsa Iman - 23 Maret 2022 Bacaan : Ul 4:1.5-9 | Mat 5:17-19 Renungan :  Hukum Taurat merupakan hukum Allah yang diberikan kepada umat Israel agar mereka dapat menjalani kehidupan sesuai dengan kehendak Allah. Hukum ini terus menerus menjadi landasan yang kuat bagi bangsa Israel dalam menyaring hal - hal manakah yang sungguh berkenan dan sesuai dengan kehendak Allah dan mana yang mendukakan dan membuat Allah murka. Diantaranya, karena bangsa Israel hidup ditengah - tengah bangsa - bangsa lain yang tidak mengenal Allah, maka mereka dituntut untuk terus berusaha setia kepadaNya dalam segala hal.  Pada waktu Tuhan Yesus mulai tampil di hadapan umum, Ia seringkali seolah - olah nampak bertentangan dengan hukum Taurat. Beberapa yang kita tahu, adalah pelanggaran yang dilakukan di hari Sabat seperti memetik bulir gandum, tidak membasuh tangan sebelum makan dan menyembuhkan berbagai penyakit. Yesus mengedepankan kemanusiaan dan bukan ketaatan buta pada Allah. Ia mengedepankan belas kasih yan

Sketsa Iman - Semangat Pelayanan yang Penuh Belarasa

Sketsa Iman - 16 Maret 2022 Bacaan : Yer 18:18-20 | Mat 20:17-28 Renungan :  Hari ini, kita merenungkan bersama tentang bagaimana membangun sikap rendah hati dan panggilan umat beriman untuk mau saling melayani satu dengan yang lain. Ibu Yakobus dan Yohanes, bermain "politik" , dia mendatangi Yesus untuk mengajukan permintaan agar suatu saat nanti Yohanes dan Yakobus mendapatkan tempat terbaik : disisi kiri dan kanan Yesus. Artinya, jika suatu waktu Yesus benar -benar berkuasa penuh dalam kerajaan-Nya , Yohanes dan Yakobus sudah dapat tiket kekuasaan terbaik. Bukan ini yang dimaksudkan oleh Kristus. Tuhan Yesus tidak membagi kekuasaan secara "politik" seperti itu, dan seperti halnya pemerintahan didunia yang sarat intrik dan kepentingan tertentu. Apa yang disajikan oleh Tuhan kita adalah sesuatu yang sangat berbeda. Tuhan berkata siapa yang ingin menjadi yang terbesar, hendaknya orang itu menjadi pelayan bagi sesamanya. Ringkasnya, banyak berbuat baik dengan penuh k

Sketsa Iman - Yang penting kita sadari saat berdoa

Sketsa Iman - 10 Maret 2022 Bacaan : T.Es 4:10a.10c-12.17-19  | Mat 7:7-12 Renungan :  Tuhan terlibat di dalam hidup kita dalam banyak cara, baik yang dapat kita sadari dengan mudah maupun yang lebih sulit. Kita didorong dalam iman untuk percaya kepada Tuhan, dan berani mencari dan meminta pertolongan, bimbingan untuk hidup kita. Doa kepada Tuhan memampukan kita untuk terus menerus memelihara pengharapan bahwa kita sudah berada di tangan yang tepat.  Seringkali, kita malah mengalami dilema dalam menanti jawaban doa - doa kita. Banyak orang membagikan kesaksiannya, bahwa doa mereka terjawab. Namun, kita mengalami doa kita tidak dijawab Tuhan atau butuh waktu sangat lama untuk menanti jawaban itu. Orang - orang yang mengalami badai kehidupan yang berat : kehilangan pekerjaan, orang yang dikasihi, menderita kerugian baik materi maupun emosional akan sulit melangkah dalam pengharapan itu.  Saat ini, kita tidak hanya ditarik untuk sekedar menikmati keindahan sabda Tuhan : " Mintalah,