Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Langkah langkah kecil menuju kekudusan sejati


Sketsa Iman - 24 Februari 2022

Bacaan : Yak 5:1-6 | Mrk 9 :41-50

Renungan : 

Bacaan Injil hari ini mengandung banyak nasihat yang cukup keras dari Yesus. Ia menyampaikan hal - hal ini bukan untuk ditafsirkan secara harafiah. Yesus mengungkapkan hal - hal yang lebih mendalam. Ia mengharapkan supaya kita semua selalu berjuang untuk hidup kudus dihadapan Allah, dan tidak setengah - setengah atau kompromi terhadap dosa-dosa dan kelemahan. 

Marilah kita melihat sejenak tentang rangkaian kejadian sebelum kita dianggap berdosa. Mula - mula, semua itu mungkin hanya ada di pikiran kita, timbul dari hati kita lalu kemudian berkembang menjadi perbuatan. Sebagai contoh, seseorang merasa sedikit iri dengan apa yang dimiliki sesamanya. Kebetulan barang yang dimiliki temannya itu adalah sesuatu yang sangat ia inginkan. Ia pun ingin melontarkan sindiran dan kata - kata yang ketus , namun ia berusaha menahan diri untuk tidak mengatakannya. Jika demikian, ia tidak berbuat dosa karena secara sadar menahan diri dari kecenderungan dan sikap - sikap yang tidak baik. 

Gereja mengajarkan kepada kita tentang tujuh dosa pokok : kemalasan, kerakusan, kemarahan, iri hati, kesombongan, percabulan dan dengki. Semua ini adalah hal - hal mendasar yang banyak melekat dalam diri kita dan jika tidak di perhatikan dengan baik bisa menjadi dosa yang lebih besar. Sebagai contoh, amarah seseorang yang dipendam terus menerus suatu saat bisa meledak dan mengarah sampai ke pembunuhan. Percabulan, yang biasa dilakukan misalkan sering nonton film porno bisa mengarah ke tindakan pemerkosaan. 

Inilah yang dimaksud dengan Yesus, jika tangan, kaki atau mata kita menyesatkan kita, lebih baik dipenggal dan dicungkil saja, karena lebih baik kita masuk dengan kondisi cacat daripada seutuhnya  menderita di neraka. Bagi Yesus, tidak ada kompromi terhadap dosa - dosa. Kita selalu dipanggil, didorong dan diberikan semangat untuk mau terus menerus mengejar kekudusan melawan semua kelemahan dan kecenderungan negatif kita. 

Mari kita minta pertolongan dari Roh Kudus, untuk membimbing kita supaya bisa berubah setahap demi setahap.  Suatu ketika, ada seorang Pastor yang mengajarkan praktik yang positif demikian. Misalkan ada seorang bapak yang seringkali marah - marah setiap hari. Ia biasanya bisa sampai sepuluh kali marah dalam sehari. Ketika ia mulai melawan kecenderungannya, selama seminggu, ia mengalami jatuh bangun dalam usahanya. Hari pertama , kedua , ketiga ia marah sepuluh kali. Di hari ke empat, ia berhasil menahan 1x sehingga ia hanya marah 9x saja. 

Mungkin bagi sebagian besar orang, terutama korban amarahnya tidak akan melihat ini sebagai perubahan, tetapi sebenarnya si bapak itu sudah mulai berubah. Ia sudah selangkah lebih maju dalam usahanya melawan kecenderungan itu. Jikapun ternyata di hari ke lima ia marah lagi 10x namun ketika ia tetap berusaha terus menerus, ia sudah menunjukkan perubahan hidup yang baik. 

Doa : 

Allah, Bapa kami yang Maharahim. Engkau senantiasa rindu untuk menolong kami dan mengajak kami agar bertobat. Kami adalah manusia yang lemah dan punya banyak cacat cela, namun kami juga menyadari dengan cintaMu yang besar, kami dapat diselamatkan. Bimbinglah kami agar mampu melawan kecenderungan berbuat dosa dan kelemahan - kelemahan kami setiap hari. Semoga kami dapat terus berjuang untuk menjadi semakin serupa dengan Kristus dan hidup dalam kekudusan. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Iman - Kristus, sang Batu Penjuru

Sketsa Iman, 4 Juni 2018 Bacaan 1 : 2 Ptr 1: 1-7 Bacaan Injil : Mrk 12:1-12 Ulasan Kitab Suci :  12:1 Lalu Yesus mulai berbicara kepada mereka dalam perumpamaan: "Adalah seorang membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lobang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain. 12:2 Dan ketika sudah tiba musimnya, ia menyuruh seorang hamba kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima sebagian dari hasil kebun itu dari mereka. 12:3 Tetapi mereka menangkap hamba itu dan memukulnya, lalu menyuruhnya pergi dengan tangan hampa. 12:4 Kemudian ia menyuruh pula seorang hamba lain kepada mereka. Orang ini mereka pukul sampai luka kepalanya dan sangat mereka permalukan. 12:5 Lalu ia menyuruh seorang hamba lain lagi, dan orang ini mereka bunuh. Dan banyak lagi yang lain, ada yang mereka pukul dan ada yang mereka bunuh. 12:6 Sekarang tinggal hanya satu orang anaknya ...

Sketsa Nurani - Ilustrasi Kasih : Pohon Kehidupan

1 Yohanes 4:16. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Darimanakah datangnya semua kebaikan itu ? Apa sih sifat utama dan pertama yang paling kuat diantara semua kebaikan. Jawabannya adalah Cinta Kasih . Ya, Cinta Kasih ini adalah salah satu ajaran dan bentuk penghayatan paling menonjol dan kental dari Gereja Katolik. Gereja Katolik dalam semangat kasih itu, mampu menjadi tempat perlindungan bagi orang miskin, telanjang, melarat, tak punya tempat tinggal, tak punya makanan yang cukup dan yang sakit. Secara mendunia, perhatian dimulai dari seorang individu sampai permasalahan sebuah bangsa dan negara yang berdaulat. Semuanya dilihat dari sudut pandang Cinta Kasih. Demikianlah, mengapa kasih bisa begitu indah ? karena Allah adalah Kasih . Didalam dan melalui Allahlah, manusia bisa peduli kepada sesama dan memiliki kekuatan untuk b...

Sketsa Iman - Yesus menyucikan Bait Allah

Sketsa Iman, 9 November 2017 Pesta Pemberkatan Gereja Basilika Lateran Bacaan 1 : 1 Kor. 3:9b-11,16-17 Bacaan 2 : Yoh 2 : 13 - 22 Ulasan Kitab Suci : Ketika hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat, Yesus berangkat ke Yerusalem. Dalam bait Suci didapatiNya pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ. Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua kambing domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar dihamburkanNya ke tanah dan meja-meja mereka dibalikkanNya. Kepada pedagang-pedagang merpati Ia berkata:"Ambil semuanya ini dari sini, jangan kamu membuat rumah bapaKu menjadi tempat berjualan." Maka teringatlah murid-muridNya, bahwa ada tertulis:"Cinta untuk rumahMu menghanguskan Aku." Orang-orang Yahudi menantang Yesus, katanya:"Tanda apakah dapat Engkau tunjukkan kepada kami, bahwa Engkau berhak bertindak demikian?" Jawab Yesus kepada mereka:"Rombak Bait Alla...

Sketsa Iman - Penguatan dalam masa penantian

Sketsa Iman, 6 April 2018 Bacaan 1 : Kis 4:1-12 Bacaan Injil : Luk 21:1-14 Ulasan Kitab Suci : 21:1 Kemudian Yesus menampakkan diri lagi kepada murid-murid-Nya di pantai danau Tiberias dan Ia menampakkan diri sebagai berikut. 21:2 Di pantai itu berkumpul Simon Petrus, Tomas yang disebut Didimus, Natanael dari Kana yang di Galilea, anak-anak Zebedeus dan dua orang murid-Nya yang lain. 21:3 Kata Simon Petrus kepada mereka: "Aku pergi menangkap ikan." Kata mereka kepadanya: "Kami pergi juga dengan engkau." Mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa. 21:4 Ketika hari mulai siang, Yesus berdiri di pantai; akan tetapi murid-murid itu tidak tahu, bahwa itu adalah Yesus. 21:5 Kata Yesus kepada mereka: "Hai anak-anak, adakah kamu mempunyai lauk-pauk?" Jawab mereka: "Tidak ada." 21:6 Maka kata Yesus kepada mereka: "Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh." Lalu mereka men...

Sketsa Batin - Doa Orang Farisi dan Pemungut cukai

Sketsa Batin - Seri Perumpamaan Yesus DOA ORANG FARISI DAN PEMUNGUT CUKAI Bacaan Injil : Luk 18:9-14 18:9 Dan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, Yesus mengatakan perumpamaan ini: 18:10 "Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai. 18:11 Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini; 18:12 aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku. 18:13 Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini. 18:14 Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Seb...