Sketsa Iman - 18 Desember 2019
Bacaan 1 : Yer 23:5-8
Bacaan Injil : Mat 1:18-24
1:18 Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, hi dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri. 1:19 Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam. 1:20 Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. 1:21 Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka." 1:22 Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: 1:23 "Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel" --yang berarti: Allah menyertai kita. 1:24 Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya,
Renungan :
Natal semakin dekat, dan gelora sukacitanya semakin terasa di dalam kehidupan kita belakangan ini. Kita menemukan banyak nuansa lagu - lagu Natal, dan sudah banyak kegiatan - kegiatan sosial yang dilakukan bersama, baik yang sifatnya untuk menambah kedekatan sesama di keluarga atau komunitas maupun kegiatan - kegiatan bakti sosial dengan anak - anak panti asuhan atau panti jompo.
Belum lagi ada banyak promo - promo menarik di Mall- mall dan tempat belanja lain yang memancing kita untuk berbelanja. Suasana Natal ini sudah banyak diselimuti dengan nuansa duniawi yang kental. Sebenarnya, disamping itu, kisah Natal yang kita jumpai di Kitab Suci amat berbeda. Kisah Natal tersebut memiliki tantangan - tantangan tersendiri, yang patut kita renungkan.
Suasana Natal yang kita rasakan ini rasanya kurang lengkap bila kita tidak merenungkan kisah tentang pemberitahuan malaikat Gabriel bahwa Yesus, Putera Allah akan lahir ke dunia. Peristiwa ini juga melukiskan dinamika yang ada di dalam keluarga - keluarga. Yusuf, waktu itu masih bertunangan dengan Maria, dan mendengarkan kabar bahwa Maria akan mengandung menimbulkan pergolakan di batin Yusuf.
Yusuf , mencerminkan sikap seorang suami dan orang tua yang ideal. Dia setia, dan tidak mau mencemarkan nama baik Maria. Dia juga tetap bersikap rendah hati dan taat kepada perintah Tuhan, dan bersedia juga menjadi orang tua asuh bagi Yesus. Ia berjalan sesuai dengan kehendak Tuhan.
Sikap Yusuf patut dicontoh oleh kita semua yang berhadapan dengan begitu banyak tantangan kehidupan. Kita mesti bersikap setia terhadap pasangan kita, terhadap keluarga kita, dan kita juga harus selalu memposisikan keputusan - keputusan kita seturut kehendak Allah. Kepatuhan Yusuf adalah modal utama yang mesti dipelihara oleh semua orang, tanpa terkecuali.
Doa :
Allah, Bapa kami yang Mahakuasa, kami bersyukur atas kesemp Kiatan untuk belajar kesetiaan dari Yusuf yang mau ikut bekerjasama dengan karya keselamatan yang Engkau rancangkan. Semoga kami juga bisa belajar kerendahan hati, kesetiaan dan sikap tanggung jawab. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
Bacaan 1 : Yer 23:5-8
Bacaan Injil : Mat 1:18-24
1:18 Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, hi dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri. 1:19 Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam. 1:20 Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. 1:21 Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka." 1:22 Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: 1:23 "Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel" --yang berarti: Allah menyertai kita. 1:24 Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya,
Renungan :
Natal semakin dekat, dan gelora sukacitanya semakin terasa di dalam kehidupan kita belakangan ini. Kita menemukan banyak nuansa lagu - lagu Natal, dan sudah banyak kegiatan - kegiatan sosial yang dilakukan bersama, baik yang sifatnya untuk menambah kedekatan sesama di keluarga atau komunitas maupun kegiatan - kegiatan bakti sosial dengan anak - anak panti asuhan atau panti jompo.
Belum lagi ada banyak promo - promo menarik di Mall- mall dan tempat belanja lain yang memancing kita untuk berbelanja. Suasana Natal ini sudah banyak diselimuti dengan nuansa duniawi yang kental. Sebenarnya, disamping itu, kisah Natal yang kita jumpai di Kitab Suci amat berbeda. Kisah Natal tersebut memiliki tantangan - tantangan tersendiri, yang patut kita renungkan.
Suasana Natal yang kita rasakan ini rasanya kurang lengkap bila kita tidak merenungkan kisah tentang pemberitahuan malaikat Gabriel bahwa Yesus, Putera Allah akan lahir ke dunia. Peristiwa ini juga melukiskan dinamika yang ada di dalam keluarga - keluarga. Yusuf, waktu itu masih bertunangan dengan Maria, dan mendengarkan kabar bahwa Maria akan mengandung menimbulkan pergolakan di batin Yusuf.
Yusuf , mencerminkan sikap seorang suami dan orang tua yang ideal. Dia setia, dan tidak mau mencemarkan nama baik Maria. Dia juga tetap bersikap rendah hati dan taat kepada perintah Tuhan, dan bersedia juga menjadi orang tua asuh bagi Yesus. Ia berjalan sesuai dengan kehendak Tuhan.
Sikap Yusuf patut dicontoh oleh kita semua yang berhadapan dengan begitu banyak tantangan kehidupan. Kita mesti bersikap setia terhadap pasangan kita, terhadap keluarga kita, dan kita juga harus selalu memposisikan keputusan - keputusan kita seturut kehendak Allah. Kepatuhan Yusuf adalah modal utama yang mesti dipelihara oleh semua orang, tanpa terkecuali.
Doa :
Allah, Bapa kami yang Mahakuasa, kami bersyukur atas kesemp Kiatan untuk belajar kesetiaan dari Yusuf yang mau ikut bekerjasama dengan karya keselamatan yang Engkau rancangkan. Semoga kami juga bisa belajar kerendahan hati, kesetiaan dan sikap tanggung jawab. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
ga gampang sih utk benar2 taat begini..dulu apalagi.. kalau diingetin dalam mimpi mungkin saya mikirnya itu cuma bunga tidur wkwkwk
BalasHapus