Langsung ke konten utama

Sketsa Iman - Keselamatan dari Allah yang sejati


Sketsa Iman - 28 Desember 2021 

Bacaan : 1 Yoh 1:5-2:2 | Mat 2:13-18

Renungan : 

Dalam rangkaian kisah tentang kelahiran Yesus, ada juga beberapa tantangan dan hal - hal yang mendukakan hati terjadi. Salah satunya adalah penderitaan yang dialami oleh anak - anak yang diperkirakan seumuran dengan Yesus. Hal ini terjadi karena raja Herodes, merasa terancam akan kehadiranNya. Orang - orang Majus yang datang menyembah Yesus sebagai raja dan ini dianggap mengancam kedudukannya. 

Seringkali, kita semua dengan mudah melihat segala hal dari kacamata duniawi. Jika dipikir - pikir secara sehat, bagaimana mungkin seorang bayi yang baru lahir langsung bisa mengancam kedudukan raja Herodes. Sebagai seorang raja, diapun sangat tidak bijaksana, malahan kejam dan labil karena memerintahkan pembunuhan anak - anak dibawah usia dua tahun. 

Beginilah jadinya jika seseorang buta arah dalam hidupnya dan tidak mampu melihat masa depan dengan jernih. Rencana Tuhan tidaklah mudah ditekuk, diubah dan dihancurkan oleh tangan dan pikiran manusia. Allah bertindak dan menasihati Yusuf agar menyingkir segera ke Mesir. Yesus dan keluargaNya pun aman dari berbagai masalah ini, walaupun kita juga tahu bahwa perjalanan menuju ke Mesir tentu tidak mudah.

Bagi kita orang percaya, hidup mengandalkan Tuhan bukanlah hidup tanpa masalah. Allah tidak menyingkirkan masalah - masalah dari hidup kita tetapi Ia mendampingi kita mengatasi persoalan itu dan menguatkan kita. Hal ini terjadi saat Allah menyertai Yusuf dan keluarga kudus Nazaret untuk lolos dari bahaya dan ancaman raja Herodes. 

Sementara itu, ada juga misteri lain yang sulit kita pahami, yaitu perpisahan kita dengan orang - orang yang kita kasihi. Anak - anak yang dibunuh itu, bukanlah menandakan bahwa Allah meninggalkan mereka, dan membiarkan penderitaan didunia. Sebaliknya, jika kita memahami dan mampu melihat konsep kebangkitan setelah kematian dan bahwa ada hidup yang kekal setelah kematian, kita memiliki konsep yang lebih sehat dan diperbaharui. 

Semua itu butuh iman, pengharapan dan kasih yang membawa kita kepada kepercayaan penuh akan keselamatan yang dibawa oleh Kristus. Kehadiran Yesus menyatakan betapa Allah sungguh mencintai dan mau menyelamatkan kita dari dosa - dosa manusia dan kelemahannya. Dari situlah, Allah memberikan keselamatan kekal kepada kita semua yang tidak lagi dibatasi oleh fisik / jasmani dan juga waktu.

Biarlah ini bisa menjadi pegangan utama kita, bahwa konsep keselamatan adalah konsep hidup kekal yang mengalahkan kematian. Dengan rahmat Allah, kita mendapatkan penebusan, pertobatan yang menghantarkan kita suatu saat nanti bersatu dengan Allah dalam kekekalan. 

Doa : 

Allah, Bapa kami yang Mahakuasa, hari ini kami belajar mensyukuri rahmat kehidupan yang Engkau berikan kepada kami. Curahkan rahmatMu kepada kami untuk menyadari bahwa kami perlu membangun kepercayaan kepadaMu dengan segenap hati kami dan juga percaya pada janji keselamatan yang Engkau nyatakan melalui penebusan puteraMu Yesus Kristus. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.Amin 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sketsa Nurani - Ilustrasi Kasih : Pohon Kehidupan

1 Yohanes 4:16. Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Darimanakah datangnya semua kebaikan itu ? Apa sih sifat utama dan pertama yang paling kuat diantara semua kebaikan. Jawabannya adalah Cinta Kasih . Ya, Cinta Kasih ini adalah salah satu ajaran dan bentuk penghayatan paling menonjol dan kental dari Gereja Katolik. Gereja Katolik dalam semangat kasih itu, mampu menjadi tempat perlindungan bagi orang miskin, telanjang, melarat, tak punya tempat tinggal, tak punya makanan yang cukup dan yang sakit. Secara mendunia, perhatian dimulai dari seorang individu sampai permasalahan sebuah bangsa dan negara yang berdaulat. Semuanya dilihat dari sudut pandang Cinta Kasih. Demikianlah, mengapa kasih bisa begitu indah ? karena Allah adalah Kasih . Didalam dan melalui Allahlah, manusia bisa peduli kepada sesama dan memiliki kekuatan untuk b

Pengenalan Kitab Suci - Iman bapa bangsa Israel (Bagian 1)

Pengenalan Kitab Suci - Iman Bapa Bangsa Israel (Bagian 1)  Abraham , Bapa Orang Beriman Pengantar Sejarah keselamatan umat manusia tidak lepas dari sejarah bangsa Israel, dimana Allah sendiri yang membentuk bangsa ini, dimulai dari satu orang yaitu Abraham. Kisah tentang pembentukan leluhur bangsa Israel bisa kita lihat dari Kejadian 12 - 50.  Pada bagian ini, kita sama - sama mau belajar dari iman para bapa bangsa Israel yaitu Abraham, Ishak, Yakub yang mencakup bagian ke - 2 dari kitab Kejadian. Tulisan - tulisan ini akan dibagi menjadi 3 bagian yaitu Iman Abraham (Bagian 1), Iman Yakub (Bagian 2) dan Iman Yusuf  (Bagian 3) yang berakhir ketika keluarga Israel menetap di Mesir. Bagian pertama ini, kita mau sama - sama belajar melihat proses jatuh bangun yang dialami oleh Abraham dan pertumbuhan imannya sehingga dia dan keturunannya mendapatkan berkat dari Tuhan.  Kisah Abraham, bapa para bangsa (Kej 12:1 - Kej 25:11) 1. Abram dipanggil Allah  Abram berasal dari Ur-kasdim, mengalami

Sletsa Iman - Tentang Kesesatan

Sketsa Iman, 30 September 2018 Bacaan 1 : Bil 11:25-29 Bacaan 2 : Yak 5:1-6 Bacaan Injil : Mrk 9:38-43,45,47-48 Ulasan Kitab Suci :  Seorang yang bukan murid Yesus mengusir setan  9:38 Kata Yohanes kepada Yesus: "Guru, kami lihat seorang yang bukan pengikut kita mengusir setan demi nama-Mu, lalu kami cegah orang itu, karena ia bukan pengikut kita." 9:39 Tetapi kata Yesus: "Jangan kamu cegah dia! Sebab tidak seorangpun yang telah mengadakan mujizat demi nama-Ku, dapat seketika itu juga mengumpat Aku.9:40 Barangsiapa tidak melawan kita, ia ada di pihak kita. 9:41 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa memberi kamu minum secangkir air oleh karena kamu adalah pengikut Kristus, ia tidak akan kehilangan upahnya."  Siapa yang menyesatkan orang  9:42 "Barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil yang percaya ini, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia dibuang ke dalam laut. 9:43 Dan j

Sketsa Batin - Perumpamaan Tentang Mutiara Berharga

Sketsa Batin - Seri Perumpamaan Yesus  MUTIARA INDAH  Bacaan Injil : Mat 13:45-46 13:45 Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah. 13:46 Setelah ditemukannya mutiara yang sangat berharga, iapun pergi menjual seluruh miliknya lalu membeli mutiara itu." Pengantar Perumpamaan :  Kali ini kita akan membahas kelanjutan dari perumpamaan Yesus tentang harta terpendam. Perumpamaan ini membahas tentang Kerajaan Allah, dan sama seperti harta terpendam, mutiara yang berharga ini juga mau menunjukkan hal itu. Walaupun dianggap sebagai kembaran, ada perbedaan juga antara perumpamaan harta terpendam dan mutiara berharga. Perbedaannya, adalah orang itu menemukan harta di ladang, sedangkan pedagang itu mencari mutiara yang indah. Tidak dikatakan juga bahwa pedagang itu bersukacita setelah menemukan mutiara yang indah itu seperti orang yang menemukan harta di ladang. Dalam perumpamaan Yesus, ada seorang pedagang keliling yang me

Jalan Serta Yesus - New normal Orang Kristen

Menjelang awal bulan Juni, kita sering mendengarkan istilah "new normal", dimana masyarakat mulai diperbolehkan untuk beraktifitas seperti biasa, namun dengan tetap menjaga dan menerapkan protokol kesehatan saat berada di luar rumah. Pusat - pusat perbelanjaan, dan kawasan industri dan perkantoran mendapatkan kelonggaran untuk menjalankan bisnisnya kembali. Singkat cerita, ada banyak penyesuaian - penyesuaian yang kita lakukan untuk menjalani aktifitas - aktifitas rutin kita secara baru.  Dampak perubahan pun juga merambah ke sisi rohani kita. Saat ini, kita masih terisolasi dirumah kita masing - masing. Dalam masa yang sulit bagi banyak orang ini, kita ditarik oleh Tuhan masuk ke suasana rohani yang baru pula. Sekarang ini, kita mengikuti Ekaristi secara online dan meresapkan Kristus lewat komuni batin. Ada banyak acara - acara rohani yang kita ikuti secara online seperti : pengajaran, pujian - pujian kepada Tuhan , sharing iman menggunakan sarana media sosial. Semua ini dil