Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2023

Sketsa Iman - Bertumbuh dan berproses setiap hari untuk menjadi lebih tangguh

Sketsa Iman - 27 Januari 2023  Bacaan : Ibr 10:32-39 | Mrk 4:26-34 Renungan :  Injil hari ini memuat dua perumpamaan yang disampaikan oleh Yesus tentang pertumbuhan rohani. Kita semua menerima anugerah dan kehendak dari Tuhan semata-mata. Pengenalan kita akan sang Pencipta juga menjadi sebuah misteri yang diungkapkan oleh Allah secara bertahap. Siapa Allah bagi dunia dan bagaimana Ia menyelamatkan kita semua tercermin dengan jelas dalam Kitab Suci.  Sabda Tuhan yang kita temukan, kita baca, renungkan setiap hari mungkin tidak langsung dapat kita mengerti. Doa - doa dan pengharapan kita butuh waktu untuk dijawab oleh Tuhan sesuai dengan kehendak dan rencana terbaikNya. Kita semua diproses, dibimbing oleh Tuhan melalui setiap tantangan dan waktu yang berjalan. Tanpa kita sadari, dengan bermodalkan kesetiaan dan kepercayaan kepada Tuhan, kita mendapatkan pondasi iman dan kekuatan yang besar dari Allah.  Tanpa kita sadari, benih Sabda Tuhan yang ditanamkan di dalam hati kita, dan juga kede

Sketsa Iman - Mari mengandalkan Tuhan dengan sepenuh hati

Sketsa Iman - 26 Januari 2023 Bacaan : 2 Tim 1:1-8 | Luk 10:1-9 Renungan :  Injil Lukas mengisahkan Yesus mengutus 70 orang muridNya untuk pergi memberitakan Injil ke banyak kota. Mereka diutus pergi berdua-dua, dengan alasan untuk bisa saling mendukung satu sama lain. Ini juga menjadi model cerminan bagi kita, bahwa berada di dalam kelompok, komunitas rohani dan bersama - sama dengan orang lain akan dapat menguatkan iman kita bersama - sama.  Dalam perjalanannya, Yesus menasihati para murid untuk mau berbaur dengan mereka yang dikunjungi. Menerima keramahan dari masyarakat kota yang dikunjungi, menerima kebiasaan, adat istiadat dan cara hidup mereka mencerminkan sikap cinta kasih dan toleransi yang tinggi. Hingga saat ini, Gereja tetap menerapkan inkulturasi, yaitu suatu sikap yang mau menyesuaikan diri antara ajaran Gereja dengan kearifan lokal.  Misalnya, baru-baru ini masyarakat Tionghoa merayakan hari raya Imlek. Di dalam perayaan itu terdapat rasa syukur atas tahun baru Imlek yan

Sketsa Iman - Mewartakan Injil kepada segala makhluk

Sketsa Iman - 25 Januari 2023 Bacaan : Kis 22:3-16 | Mrk 16:15-18 Renungan : Hari ini, Tuhan Yesus menyatakan kepada kita amanat agungNya, agar kita semua mau diutus ke tengah - tengah orang banyak untuk memberitakan Injil kepada segala makhluk. Injil lebih sering kita kenali sebagai 4 kitab yang membahas tentang kehidupan Yesus Kristus. Namun, Injil sendiri artinya adalah "kabar baik" atau "kabar sukacita". Tindakan pewartaan yang dilakukan oleh para pengikut Kristen bukanlah sebuah upaya untuk Kristenisasi, yaitu mengkristenkan orang - orang tetapi lebih kepada gaya hidup kita yang mencerminkan semua yang diajarkan, diteladankan oleh Yesus. Ini pun berarti kita membawa kabar sukacita yang penuh kehangatan, kedamaian, dan penuh kasih dalam semua tindakan kita. Bila kita melihat hal-hal yang diajarkan oleh Yesus dalam Injil, kita bisa melihat cerminan kabar sukacita seperti apa yang mau dibawa. Yesus menyeka air mata orang yang bersedih, menerima kembali orang berd

Sketsa Iman - Memaknai Hari Sabat sebagai Hari Tuhan

Sketsa Iman - 18 Januari 2023 Bacaan : Ibr 7:1-3.15-17 | Mrk 3:1-6 Renungan : Dalam bacaan Injil hari ini, Yesus kembali menunjukkan hal - hal apa yang mesti dilakukan orang - orang untuk menghormati, memaknai Hari Sabat. Ia sedang berada di rumah ibadat dan kebetulan disitu ada seseorang yang sedang sakit dan ingin disembuhkan. Peristiwa ini menjadi tontonan banyak orang karena mereka memahami, bahwa menyembuhkan orang sakit jangan dilakukan di hari Sabat. Yesus segera menantang pandangan itu dengan bertanya secara sederhana tapi penting "Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat, menyelamatkan nyawa orang atau membunuh orang?" Pertanyaan ini terkait dengan hidup mati seseorang, tentang kondisi kemanusiaannya.  Orang banyak sepertinya tahu jawabannya tapi justru memilih diam, tidak bersuara. Inilah bentuk ketidakadilan yang nampak didunia saat ini dimana ini semua terus terjadi  karena orang - orang melakukan pembiaran, tidak ada tindakan. 

Sketsa Iman - Mengimani identitas Kristiani dalam Kristus

Sketsa Iman - 16 Januari 2023 Bacaan : Ibr 5:1-10 | Mrk 2:18-22 Renungan :  Hari ini Yesus mengajarkan kepada kita tentang perubahan hidup yang sejati. Lewat pertanyaan orang - orang Farisi tentang praktik berpuasa, Yesus memberikan makna yang lebih besar dan juga sekaligus memberikan sabda yang penting bagi kita semua, para pengikutNya.  Yesus menyatakan bahwa praktik berpuasa yang Ia dan para muridNya lakukan didasari pada kesadaran bahwa hal itu dilakukan hanya ketika "sang mempelai", yaitu Kristus tidak bersama dengan umat Allah, yaitu Gereja. Pesan puasa merupakan pesan pertobatan, untuk mengoyakkan hati dan juga mengarahkan diri sepenuhnya kepada Yesus.  Praktik ini mengarah ke proses pembentukan diri yang baru, seperti halnya apa yang kemudian disampaikan Yesus dengan dua ilustrasi. Ilustrasi penambalan kain yang belum susut pada baju yang sudah tua dan pengisian anggur baru ke kantong kulit yang lama adalah pesan - pesan yang mengajak perubahan sejati.  Seseorang yang

Sketsa Iman - Berharap kepada Tuhan dengan iman dan kerendahan hati

Sketsa Iman - 12 Januari 2023 Bacaan : Ibr 3:7-14 | Mrk 1:40-45 Renungan :  Hari ini, kita diajak untuk merenungkan bersama kisah penyembuhan seorang penderita kusta oleh Yesus. Ada beberapa hal yang dapat renungkan bersama, baik dari sisi si penderita kusta maupun dari reaksi dan tindakan Yesus.  Pada zaman dahulu, orang - orang yang menderita sakit kusta adalah orang - orang yang tersisihkan secara sosial dari masyarakat. Ia mengalami putus hubungan dengan keluarganya dan orang - orang terdekatnya. Ia tidak bisa mencari pekerjaan untuk menghidupi diri sendiri, harus tinggal dipinggiran kota dan hidup dari belas kasih orang banyak. Saat lewat ditengah orang banyakpun ia mesti menyatakan dirinya bahwa ia adalah si sakit yang harus dijauhi orang - orang. Sungguh malang nasib para penderita kusta saat itu.  Namun, pelajaran pertama yang bisa kita dapatkan adalah bagaimana orang ini berani datang kepada Yesus dan meminta pertolongan.  Ia datang, membawa segenap kelemahannya, apa adanya di