Sketsa Iman - 17 Mei 2022
Bacaan : Kis 14:19-28 | Yoh 14:27-31a
Renungan :
Injil hari ini berbicara tentang damai sejahtera yang ditinggalkan Tuhan bagi kita. Semasa hidupNya, Yesus senantiasa membawakan damai sejahtera yang sungguh menentramkan kita semua. Setiap karyaNya penuh dengan belas kasih dan cinta. Ia menyembuhkan mereka yang sakit , mengusir roh - roh jahat dan memberikan ketenangan batin. Orang - orang yang terkucilkan, tidak diterima dan menerima beban hidup yang besar karena mereka miskin, sakit kusta, janda menerima kembali kedamaian di hati mereka. Yesus juga sanggup membangkitkan orang - orang yang sudah mati dan juga yang kehilangan semangat hidup agar mau bangkit kembali dan berjuang.
Saat ini, Yesus pun tidak tinggal diam. Ia pergi kepada Bapa, naik ke Surga namun karyaNya tetap nyata dan terus berjalan atas kita masing - masing. Kita diajak untuk percaya bahwa damai sejahtera yang diberikanNya adalah salah satu anugerah yang terindah. Di dalam damai itu, kita tak perlu merasakan kekhawatiran yang berlebihan. Kita perlu mempersiapkan hidup kita, masa depan kita dengan baik tapi jangan sampai semua itu menjadi beban yang merusak hidup kita.
Banyak diantara kita merasa cemas akan hari esok. Bagaimana kita membayar cicilan - cicilan kita, bagaimana kita atau mungkin kerabat kita berjuang menghadapi masalah - masalah ? Kita perlu meletakkan semua beban - beban itu dan setia mengungkapkan kepada Tuhan dalam doa - doa kita bahwa kita mau terus berharap kepadaNya.
Marilah kita ingat juga bahwa Tuhan didalam pelaksanaan rencanaNya, punya waktu yang ditentukan sendiri. Terkadang kita merasa , koq jawaban dan pertolongan Tuhan tidak datang - datang, apakah Tuhan melupakan kita ? Namun, bagi Tuhan, waktu yang Ia tentukan adalah saat yang paling tepat dan indah untuk menolong kita.
Karena itu, kita mesti belajar untuk melatih kepekaan agar dapat dengan mudah merasakan damai sejahtera itu. Caranya adalah dengan rutin berdoa kepada Tuhan, mempersembahkan segala usaha kita, menyampaikan semua beban - beban kita dan juga selalu bersyukur.
Sikap syukur adalah sikap mengantisipasi, mewaspadai semua pemberian Tuhan. Kita mengusahakan agar setiap hari, tidak ada satupun kado, anugerah indah Tuhan bagi kita yang terlewatkan. Kita bersyukur atas apa yang kita miliki, dan dari sini kita pun bisa melihat bahwa hidup kita berkecukupan. Kita senantiasa diberkati Tuhan dengan banyak hal. Mari kita berpaling sedikit, melihat lebih banyak berkat daripada hal - hal yang negatif dalam hidup kita.
Doa :
Tuhan, Allah Bapa kami yang Maharahim. Hari ini kami bersyukur atas sabdaMu yang indah, karena disini Engkau kembali menyapa kami dengan lembut dan menawarkan kami damai sejahtera yang paling nyata dan kuat bagi kami semua. Kuatkanlah kami dalam menempuh persoalan hidup ini dan tambahkanlah iman kami. Semoga kami mampu percaya dan terus bergantung kepada kasih setiaMu. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin
bagus, bro. Gbu
BalasHapus